Rizal Ramli

Oleh: Dahlan Iskan

Rizal Ramli
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Akan tetapi, dia tidak punya partai. Padahal, untuk menjadi calon presiden harus diajukan oleh partai politik.

Di sinilah Rizal Ramli terus berkoar: Indonesia tidak akan pernah mendapat pemimpin yang baik. Partai politik telah memonopoli jalur kelahiran pemimpin bangsa. Apalagi, ada batasan suara parlemen 20 persen.

Itulah kekecewaan tertinggi Rizal Ramli. Pun di akhir hidupnya. Bahkan, sampai dia bawa mati. Padahal, sejak mahasiswa dia sudah memperjuangkan kehidupan berbangsa yang lebih baik. Sampai dia dimasukkan ke penjara.

Sang istri, Hera, sangat mendukung perjuangan suami. Saat Rizal Ramli jadi menteri –di bawah kepresidenan Gus Dur– Hera mengganti nama belakangnyi. Dari semula Herawati Rizal Ramli. Menjadi Herawati Moeljono –mengambil nama bapaknyi.

Waktu itu Hera menjadi konsultan arsitektur. Hera tidak mau memanfaatkan posisi menteri sang suami.

RR begitu ingin jadi presiden. Dia pilih meninggal hampir bersamaan dengan penetapan capres untuk Pilpres 2024. (*)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Berita Selanjutnya:
Bunuh Diri

Itulah kekecewaan tertinggi Rizal Ramli. Pun di akhir hidupnya. Bahkan, sampai dia bawa mati. Padahal, sejak mahasiswa dia sudah memperjuangkan kehidupan...


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News