Rizieq Shihab Timbulkan Kebingungan Soal Protokol Kesehatan di Indonesia

Dari pengamatan ABC Indonesia, sejumlah pengguna jejaring sosial mempertanyakan mengapa sejumlah kegiatan dilarang, namun beberapa lainnya, termasuk acara Rizieq yang mengundang kerumunan besar, ibiarkan.
Sebagai pakar psikologi, Profesor Koentjoro dari UGM Yogyakarta juga mengatakan adanya upaya penegakan protokol kesehatan dan pembiaran beberapa kerumunan di saat yang bersamaan telah menimbulkan kebingungan.
"Menurut saya, penegakan aturan itu harus dilakukan bukan untuk kepentingan orang demi orang tapi umat keseluruhan," katanya.
"Saya melihat masyarakat bingung mengapa semua ini bisa terjadi. Oleh karena itu pengendalian diri itu penting," tambah Profesor Koentjoro.
Ratusan kilometer dari Jakarta, Tarsisius Wintoro, seorang warga Jawa Tengah hanya bisa melihat apa yang terjadi belakangan ini dari rumahnya di Semarang.
"Sebagai wong cilik saya sudah gumunan [tidak heran] melihat hal-hal seperti ini," kata Tarsisius.
"Namun ini Indonesia ... kita marah dan kecewa, malah kita bisa sakit sendiri."
"Soal mematuhi protokol kesehatan, kalau menurut logika orang sehat, harusnya semua orang taat dengan aturan."
Di saat kasus penularan virus corona yang masih terus meningkat dengan rata-rata ribuan kasus baru setiap harinya, kegiatan yang melibatkan Rizieq Shihab telah menimbulkan pertanyaan besar mengenai protokol kesehatan yang diterapkan Pemerintah Indonesia
- Dunia Hari Ini: Setidaknya Delapan Orang Tewas Setelah Serangan India ke Pakistan
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan