Robert Steven, Master Bonsai Dunia dari Indonesia
Tak Pernah Jual Karya, Jadwal Padat hingga 2011
Jumat, 02 Juli 2010 – 10:07 WIB
"Sejak itu saya tertarik membuat bonsai. Nggak pakai sekolah khusus karena memang saya suka seni lukis dan patung," ujar Robert saat ditemui di rumahnya, Jl Batu Tulis VIII No 27-A, Jakarta Pusat, pekan lalu.
Praktis, Robert hanya mengandalkan insting seninya dalam membuat bonsai. Tak lama kemudian, pria kelahiran Binjai, 1958, tersebut bergabung dengan PPBI (Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia). "Nah, justru dari situlah saya mulai bingung karena bonsai saya dikritik. Mereka bilang ini salah, nggak sesuai pakem, nggak sesuai aturan," ungkapnya.
Tapi, di dalam hati, Robert berontak. Dia hampir saja memutuskan untuk tidak lagi mendalami bonsai. Sebab, dia menganggap hobi bonsai tidak sesuai dengan cita rasa seninya yang meledak-ledak.
Suratan takdir berkata lain. Menteri kehakiman waktu itu, Ismail Saleh, yang merupakan penasihat PPBI mengajak Robert belajar bonsai ke Tiongkok. Alasannya sederhana, Robert bisa berbahasa Mandarin sehingga bisa menjadi penerjemah sekaligus belajar tentang bonsai yang memang berasal dari Tiongkok sejak lebih dari 1.300 tahun lalu.
LAMAN Webecoist.com menyebut hanya ada enam master bonsai yang karyanya dinilai luar biasa di dunia. Yaitu, John Naka, Ben Oki, Masahiko Kimura,
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor