Robert Steven, Master Bonsai Dunia dari Indonesia
Tak Pernah Jual Karya, Jadwal Padat hingga 2011
Jumat, 02 Juli 2010 – 10:07 WIB
Meski sudah tenar sebagai master bonsai dunia, dia menolak menjual karya-karyanya, walau ditawar dengan harga berapa pun. "Awalnya banyak yang menawar. Tapi, karena tahu saya nggak pernah jual, mereka jadi nggak berani nawar lagi. Untuk koleksi saja, dinikmati sendiri. Mungkin saya satu-satunya yang seperti itu," katanya.
Namun, Robert menyatakan masih bisa mendapat penghasilan lebih dari hobinya. Yaitu, menjadi satu-satunya importer peralatan bonsai di Indonesia. Bahkan, tahun lalu, dia membuat replika pot antik dari zaman Dinasti Qing. "Pot itu saya bakar di salah satu tempat pembakaran pot tertua di dunia, di Tiongkok. Usianya sudah 500 tahun tapi masih berfungsi," ungkapnya.
Pot model kuno tersebut dibuat dalam jumlah terbatas (limited edition), hanya 500 buah. Sebuah pot memiliki nomor dan sertifikat yang ditandatangani Robert sebagai master bonsai dunia.
"Pot tersebut mendapat tanggapan yang luar biasa dari seluruh dunia dan sekarang tinggal sedikit sisanya. Karena itu, pantas dikoleksi," ujarnya lantas tersenyum. (*/c5/ari)
LAMAN Webecoist.com menyebut hanya ada enam master bonsai yang karyanya dinilai luar biasa di dunia. Yaitu, John Naka, Ben Oki, Masahiko Kimura,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor