RODA Institute: ERP Sangat Baik untuk Menyelesaikan Kemacetan Jakarta

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Research Oriented Development Analysis (RODA) Institute Ahmad Rijal Ilyas mendukung rencana kebijakan jalan berbayar alias electronic road pricing (ERP) sudah tepat untuk mengurai kemacetan di Jakarta.
Menurutnya, protes yang dilayangkan driver ojek online (ojol) terkait kebijakan ERP karena belum adanya sosialisasi yang mumpuni.
"Kebijakan ERP sangat baik untuk menyelesaikan persoalan kemacetan di Jakarta, apalagi jika dilihat menurut data tingkat volume kemacetan dari tahun ke tahun meningkat," ungka Rijal dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Rabu (8/2).
Polda Metro Jaya merilis indeks kemacetan di Ibu Kota saat ini sudah mencapai lebih dari 50 persen. Angka tersebut hampir sama dengan indeks kemacetan Ibu Kota sebelum pandemi Covid-19 melanda.
Jika dilihat dari indeks kemacetan dunia, menurut data yang dirilis Tomtom, yang berasal dari 404 kota yang terbesar dari 48 negara, Jakarta menempati peringkat ke-46 di seluruh dunia. Skor indeks kemacetan ibu kota Indonesia tersebut sebesar 34 persen.
"Artinya, harus ada solusi cepat untuk menyelesaikan persoalan kemacetan di DKI Jakarta, saya rasa kebijakan ERP adalah solusi yang cepat ya," papar Rijal.
Selain itu, kata Rijal, kebijakan ERP tersebut bertujuan untuk mengurangi tingkat pencemaran lingkungan akibat emisi kendaraan bermotor.
"Salah satu faktor yang banyak menyumbang pencemaran lingkungan adalah emisi kendaraan yang banyak digunakan kaum urban untuk mobilitasnya," kata Rijal.
Direktur Eksekutif Research Oriented Development Analysis (RODA) Institute Ahmad Rijal Ilyas mendukung rencana kebijakan jalan berbayar.
- Gegara Gerai Miras, Warga Kampung Sawah Ancam Geruduk Kartika One Hotel
- Sahrin Hamid: Gerakan Rakyat Jaktim Wajib Dukung Program Prorakyat Pramono-Doel
- Bukan 10 Persen, Pramono Bakal Terapkan Pajak BBM 5 Persen di Jakarta
- 20 Pelaku Tawuran di Jalan Otista Raya Jaktim Ditangkap Polisi
- Libur Paskah, Polisi Siapkan Skema Lalu Lintas Urai Kemacetan di Jalur Puncak & Lembang
- B2W Kritik Acara Gowes Bareng Pramono Anung, Singgung soal Rute Berbahaya