Rokhmin Dahuri, Bekas Menteri yang Pertama Dijerat KPK

Makin Laris Setelah Bebas

Rokhmin Dahuri, Bekas Menteri yang Pertama Dijerat KPK
Rokhmin Dahuri. Foto: Arundono W/JPNN
Namun Rokhmin menganggap penetapan Andi sebagai tersangka merupakan langkah positif dalam pemberantasan korupsi. Ia berharap kesalahan tak hanya ditimpakan ke Andi. "Kalau versi Nazaruddin kan Anas. Kalau Anas, mudah-mudahan cukup berani untuk ungkap penerima uang itu siapa sebenarnya. Kalau berhenti sampai di Andi saja enggak fair juga. Saya rasa ada yang lebih bertanggungjawab di atas Andi, semua pihak termasuk wartawan sudah tahulah itu," ulasnya.

Rokhmin juga menyoroti pemberantasan korupsi saat ini dan pada saat dirinya dijerat KPK. Ia masih yakin bahwa dirinya adalah korban penegakan hukum yang tebang pilih. "Tapi sekarang pun pemberantasan korupsi, sami mawon (sama saja). Malah lebih parah. Indeks korupsi makin meningkat. Ada banyak proses tawar menawar yang luar biasa," katanya.

Salah satu kasus yang tak luput dari perhatian Rokhmin adalah dugaan korupsi bailout untuk Bank Century. "Mudah-mudahan Century juga segera mendapat titik terang. Itu logikanya enggak adil juga kalau hanya si Budi Mulya dan Siti Fadjrijah yang terlibat," katanya.

Rokhmin pun punya nasihat untuk para pejabat yang saat ini masih aktif agar tidak bermasalah ketika tak lagi menjabat. "Siapapun yang jadi menteri, pasti akan dimintai sumbangan. Padahal APBN enggak akan ada alokasi untuk itu kan. Saya sumbang itu bukan dengan uang negara, makanya dinamakan nonbudgeter. Dana taktis. Saya dilaporkan dan kena kasus ini, hanya karena menteri sesudah saya takut ketahuan memakai uang ini," bebernya.

Menteri Kelautan dan Perikanan Kabinet Gotong Royong, Rokhmin Dahuri, memegang rekor sebagai mantan menteri pertama yang dijerat Komisi Pemberantasan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News