Romo Benny: Hidup di Indonesia harus Hargai Merah Putih!
jpnn.com, JAKARTA - Pemuka agama Katolik Romo Antonius Benny Susetyo menyesalkan tindakan para orang tua yang melarang anak-anaknya menghormati bendera Merah Putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Para orang tua di Tarakan, Kalimantan Utara tersebut melarang anak-anak atas dasar kepercayaan mereka dalam aliran Saksi-Saksi Yehuwa.
Ini Aliran yang Melarang Murid SD Hormat pada Bendera
Menurut Romo Benny, larangan itu tidak masuk akal.
"Kalau mau hidup di Indonesia ya harus ikut hukum di Indonesia. Hormati Merah Putih dan Indonesia Raya. Itu kewajiban kita pada negara. Kalau enggak mau taat aturan ya jangan hidup di Indonesia," ujar Romo Benny pada JPNN.
Menurut penasehat di Unit Kerja Presiden untuk Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) tersebut sejauh ini umat Katolik di Indonesia tidak ada yang sampai terpengaruh dengan ajaran aliran tersebut.
Romo Benny memastikan umat Katolik menjunjung tinggi agama dan kewajiban pada negaranya.
"Umat Katolik, 100 persen Katolik, 100 persen Indonesia," tegas Romo Benny.
Larangan menghormati Merah Putih dan menyanyikan Indonesia Raya dianggap tak masuk akal
- Jokowi Punya Reputasi, Semoga Berhitung soal Efek Negatif Politik Dinasti
- Strategi Institute Gelar Diskusi Kudatuli 1996, Romo Benny Berharap Tak Ada Rezim Otoriter Lagi
- Benny Susetyo Minta Pemilih Kritis dalam Menentukan Pemimpin
- Soal Rp 349 T dan Mahfud MD, Romo Benny Singgung Kuasa Ilahi
- Mahfud Ilahi
- Romo Benny Sebut PDIP Memiliki Ideologi yang Jelas, Melekat pada Akar Rumput