Rotterdam Milik Feyenoord, Bukan Saudara Tuanya

Rotterdam Milik Feyenoord, Bukan Saudara Tuanya
Pemain Sparta Rotterdam Mica Pinto (kiri) mencoba memblok bola sepakan pemain Feyenoord Ridgeciano Haps (kanan) saat keduanya bertemu dalam derbi Rotterdam di Stadion Sparta, Minggu (10/1/2021) (ANTARA/Reuters C/Pro Shots Photo Agency)

Jalannya pertandingan berlangsung dengan tempo lambat.

Kedua tim tak tampil impresif dan bola banyak bergulir di lapangan tengah.

Peluang yang tercipta pun terbilang minim baik untuk Sparta maupun Feyenoord.

Feyenoord hanya mampu menciptakan tiga kali tembakan mengarah ke gawang dari 13 kali percobaan.

Catatan lebih buruk berlaku untuk Sparta, mereka bahkan tak mampu melepaskan satupun tendangan tepat sasaran dari sepuluh kali percobaan.

Gol pembuka tercipta pada menit ke-11 melalui sundulan Geertruida usai menerima umpan Macos Senesi di depan mulut gawang.

Gol ini sempat menjadi perdebatan, setelah hakim garis mengangkat bendera, karena menganggap Geertruida telah terjebak Offside.

Wasit utama Dennis Higler kemudian memastikannya melalui VAR, setelah hampir dua menit berkonsultasi akhirnya ia mengesahkan gol tersebut.

Feyenoord membuktikan Kota Rotterdam merupakan milik mereka, bukan saudara tuanya Sparta.

Sumber ANTARA

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News