Roys Mahkota

Oleh: Dahlan Iskan

Roys Mahkota
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Malam Imlek dua tahun lalu Roys juga tidak bisa berkumpul dengan papa, mama, dan adik-adiknya.

Di malam Imlek yang penuh kekeluargaan itu Roys berada di sel tahanan polisi.

Lebih sial lagi di dalam tahanan ia digebuki tahanan lain: tulang rusuknya patah.

"Mana ada seorang ayah memasukkan anaknya ke tahanan di malam Imlek," ujar Roys suatu ketika.

"Saya kan menuntut hak saya. Kenapa sampai dimasukkan tahanan seperti ini," tambahnya.

Mungkinkah perlu Imlek sekali lagi lagi? Agar urusan keluarga ini selesai?

Menyelesaikan pertengkaran keluarga tentu tidak harus menunggu Imlek tahun depan. Bisa kapan saja.

Sebenarnya saya juga sudah tidak ingin menulis ini lagi. Tapi restoran itu persis di sebelah kantor saya: hanya dipisahkan pagar tembok.

Roys, malam imlek itu, tidak ke mana-mana. Ia tidak berani ke rumah ayahnya. Atau tidak mau. Anak ini seperti memusuhi ayahnya sampai ke tulang sumsumnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News