RS Polri Perlu Uji Laboratorium untuk Pastikan Sebab Kematian Pelaku Penembakan di MUI

RS Polri Perlu Uji Laboratorium untuk Pastikan Sebab Kematian Pelaku Penembakan di MUI
Karumkit RS Polri Kramat Jati Brigjen Hariyanto mengatakan pihaknya perlu melakukan uji laboratorium untuk memastikan penyebab kematian Mustopa (60), pelaku penembakan di MUI, Rabu (3/5). Foto: Kenny Kurnia Putra/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kepala RS Polri Kramat Jati Brigjen Hariyanto mengatakan pihaknya perlu melakukan uji laboratorium untuk memastikan penyebab kematian Mustopa (60), pelaku penembakan di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Dia menyebutkan uji laboratorium patologi anatomi perlu dilakukan sebagai pemeriksaan lebih lanjut dari autopsi yang sudah selesai.

"Kemarin sudah (selesai) kami lakukan autopsi. Kami masih perlu pendalaman untuk pemeriksaan laboratorium dari organ-organ dalam," kata Hariyanto di RS Polri Kramat Jati, Rabu (3/5).

Dia menyebutkan uji laboratorium patologi anatomi tersebut dilakukan dengan mengambil sampel organ jantung dan paru yang dapat menjelaskan penyebab kematian seseorang secara medis.

Nantinya, jelas Hariyanto, hasil uji laboratorium patologi anatomi akan diserahkan berikut hasil autopsi berupa dokumen Visum et Repertum kepada penyidik menangani perkara penembakan.

"Jadi, saat kejadian, kan, si pelaku menembakkan diketahui orang banyak. Kemudian lari, lalu pingsan. Artinya sejak dia menembak sampai jatuh ini kenapa penyebabnya," lanjutnya.

Hariyanto menyebutkan pihaknya juga sudah mengetahui dugaan Mustopa meninggal akibat asma karena penyidik menemukan obat-obatan pada tas.

Namun, karena proses uji laboratorium patologi anatomi masih berjalan di RS Polri Kramat Jati, tim dokter forensik menyatakan belum dapat memastikan penyebab kematian.

Brigjen Hariyanto mengatakan pihaknya perlu melakukan uji laboratorium untuk memastikan penyebab kematian pelaku penembakan di MUI.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News