RSBI Keberatan Stop Iuran Sekolah

RSBI Keberatan Stop Iuran Sekolah
RSBI Keberatan Stop Iuran Sekolah
“Kami sudah membahas dan mempelajari isi Permen. Ada salah satu pasal disebutkan bisa menarik iuran bulanan dengan catatan seizin menteri. Jadi, keputusan nanti tergantung menteri,” bebernya.

Iuran bulanan per siswa di sekolah itu Rp 250 ribu. Penetapan besaran berdasarkan kemampuan orangtua siswa, setelah sekolah rapat dengan komite. Tiap jenjang kelas ada perbedaan angka iuran.  “Siswa tak mampu kami gratiskan,” ujarnya.

Menurutnya, sejak SMP 1 menjadi RSBI empat tahu lalu, sudah menarik iuran bulanan. Uangnya untuk biaya operasional sekolah, serta perbaikan dan pemeliharaan fasilitas belajar. Selain itu, jika diperlukan fasilitas baru, bisa menggunakan iuran tersebut. Tanpa iuran bulanan, jelas berpengaruh terhadap peningkatan proses belajar dan mengajar. Kalau tak menarik iuran,  akan sangat memberatkan sekolah yang memiliki 909 pelajar ini.

Kepala SMP 22 Samarinda Sudiyo mengatakan, pihaknya tak memungut iuran bulanan, tapi hanya menerima sumbangan dari siswa. “Tahun lalu memang di SMP 21 ada iuran bulanan sebesar Rp 100 ribu per siswa, kini hanya sumbangan. Besarannya sesuai kemampuan orangtua siswa,” ujarnya.

SAMARINDA - Sejumlah sekolah unggulan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI), di Samarinda juga keberatan dengan keluarnya Peraturan Menteri

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News