RSBI Tidak Perlu Memakai Guru Ekspatriat

Butuh Tutor Tambahan, Kerja Sama dengan Kampus

RSBI Tidak Perlu Memakai Guru Ekspatriat
RSBI Tidak Perlu Memakai Guru Ekspatriat
JAKARTA - Di beberapa tempat, terutama di kota besar, Sekolah Rintisan Bertaraf Internasional (RSBI) menggunakan orang asing atau ekspatriat sebagai guru. Sebelum memulai tahun ajaran baru 2012-2013, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) meminta RSBI memangkas penggunaan ekspatriat sebagai pendidik.

 

Nuh menjelaskan, banyak motivasi sekolah berlabel RSBI menggunakan tenaga pendidik ekspatriat. Pertama, untuk mengasah kemampuan bahasa asing. Kedua, memenuhi tuntutan guru. Dan yang ketiga menjaga gengsi sekolah. Menurut Nuh, samakin lama ada RSBI yang menggunakan tenaga asing untuk mata pelajaran utama atau yang di-Unas-kan.

 

"Tidak perlu menggunakan tenaga asing lagi. Atau kalau benar-benar diperlukan, jangan banyak-banyak," kata dia di Jakarta beberapa waktu lalu. Menteri asal Surabaya itu pernah mendapatkan informasi ada satu sekolah RSBI yang menggunakan lima sampai tujuh guru asing untuk semua tingkatan kelas.

 

Menurut mantan Menkominfo itu, menggunakan guru asing di RSBI memang tidak dilarang. Tetapi ada kerugiannya. Pertama adalah soal pendanaan. Konon, ada sekolah yang habis puluhan juta rupiah per tahun untuk mengikat kontrak beberapa guru ekpatriat.

 

JAKARTA - Di beberapa tempat, terutama di kota besar, Sekolah Rintisan Bertaraf Internasional (RSBI) menggunakan orang asing atau ekspatriat sebagai

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News