Ruangan Karaoke Dipasangi CCTV, Purel Wajib Kursus Nyanyi

Ruangan Karaoke Dipasangi CCTV, Purel Wajib Kursus Nyanyi
Ruangan Karaoke Dipasangi CCTV, Purel Wajib Kursus Nyanyi
TANGSEL - Seluruh wanita yang menjadi purel (pemandu, Red) karaoke yang bekerja di tempat hiburan di wilayah Kota Tangsel bakal dikursuskan. Hal itu dilakukan guna memberikan para purel karaoke  itu keterampilan. Kegiatan itu juga untuk menghindarkan kegiatan-kegiatan asusila yang ditenggarai jadi ajang pemandu karaoke mencari tips.

    

”Akan diberikan kursus menyanyi bagi mereka (pemandu karaoke, Red). Dengan begitu, mereka punya keterampilan dan terhindar dari imej negatif,” terang Edi Wahyu, Kepala Kantor Pariwisata dan Budaya Kota Tangsel. Kegiatan kursus atau pelatihan itu sendiri nantinya berlandas pada Perda Pariwisata Kota Tangsel yang saat ini tengah didokumentasikan atau dilembarnegarakan.

Pihaknya, terang Edi Wahyu juga, akan menggandeng para pengusaha hiburan untuk memberikan pelatihan tersebut. ”Jadi pemandu karaoke itu bukan lagi menjual keseksian tubuh. Tapi keterampilannya dalam bernyanyi,” cetusnya juga.  Dia juga menjelaskan, saat ini ada belasan karaoke yang beroperasi di kota otonom baru tersebut. Mayoritas lokasi hiburan itu menyediakan purel untuk menemani para tamu.

Satu karaoke biasanya mempekerjakan 20-30 pemandu karaoke. Dalam memandu, pekerja yang seluruhnya digeluti perempuan itu selalu berpakaian minim. Karena itu, masyarakat menganggap jelek imaj pemandu karaoke tersebut.  ”Kami juga tengah membahas tata cara berpakaian yang sopan bagi pemandu karaoke ini,” cetusnya lagi. 

TANGSEL - Seluruh wanita yang menjadi purel (pemandu, Red) karaoke yang bekerja di tempat hiburan di wilayah Kota Tangsel bakal dikursuskan. Hal

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News