Ruhut Sitompul Menunggu Biang Kerok Kadrun-kadrun Dicomot

Ruhut Sitompul Menunggu Biang Kerok Kadrun-kadrun Dicomot
Ruhut Sitompul merespons pencopotan kapolda hingga doa Habib Idrus agar Presiden Jokowi dan Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri berumur pendek. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

Doa itu dipanjatkan Habib Idrus Jamalullail pada Sabtu (14/11) lalu, dalam acara Maulid Nabi Muhammad SAW yang diisi oleh Habib Rizieq Shihab di Petamburan, Jakarta Pusat.

"Ya. Jadi, memang kita tidak mengenal asas Causaliteit, hubungan sebab akibat, ya. Kita tidak mengenal asas itu, tetapi semua ini kan bermuara dari Habib Rizieq Shihab," ujar Ruhut melalui sambungan telepon, Selasa.

Ruhut mengatakan bahwa dia sebenarnya berharap sosok Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) itu bisa meneduhkan suasana. Namun, faktanya berbeda.

"Saya (berharap) kesadaran dari beliau sebagai imam besar ingin meneduhkan suasana, tetapi kan tidak, malah menantang, mengompori. Ingin menunjukkan dia selevel dengan pemerintah apalagi dengan presiden. Mengajak berdialog dengan banyaknya lagu permintaan. Siapa dia? Kan begitu," tutur mantan anggota Komisi III DPR ini.

Karena itu, Ruhut meminta jangan hanya para kapolda, kapolres dan kapolresta yang dicopot gara-gara adanya kerumunan massa, tetapi pihak yang memicu adanya kerumunan juga harus diproses.

"Jadi, jangan hanya kapolda, dan kapolresta dan kapolres, ya, biang keroknya juga harus dong," tegas Ruhut Sitompul.

Diketahui bahwa penyidik Bareskrim Polri akan segera melakukan pemanggilan terhadap Habib Rizieq Shihab hingga Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk diminta klarifikasi terkait dugaan pelanggaran protokol kesehatan.

Gubernur Anies Baswedan sesuai jadwal dipanggil pada hari ini oleh penyidik Polda Metro Jaya.

Ruhut Sitompul menanggapi pencopotan kapolda hingga doa Habib Idrus Jamalullail agar Presiden Jokowi dan Megawati berumur pendek.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News