Ruhut Terus Ditolak, Demokrat Harus Introspeksi

Ruhut Terus Ditolak, Demokrat Harus Introspeksi
Ruhut Terus Ditolak, Demokrat Harus Introspeksi

jpnn.com - JAKARTA - Psikolog politik dari Universitas Indonesia, Hamdi Muluk menilai wajar bila penunjukkan Ruhut Sitompul menjadi Ketua Komisi III DPR dipersoalkan oleh sebagian anggota di komisi hukum itu. Menurutnya, hal itu sebagai imbas dari sikap Ruhut yang kerap mengundang kontroversi.

"Karena Ruhut dianggap tidak merepresentasikan kesan kewibawaan untuk Komisi III. Ini memang karena tingkah Ruhut yang suka omong "sembarangan", sering menuai kontroversi," kata Hamdi kepada wartawan di Jakarta, Jumat (20/9).

Dikatakannya, urusan merotasi orang-orang di DPR RI memang urusan fraksi. Namun, penolakan terhadap Ruhut harus lebih dilihat dalam konteks keabsahan secara moral dan sosial ketimbang keabsahan legal.

Lantas apa yang mesti dilakukan Ruhut atas penolakan dari sesama anggota Komisi III? "Kalau sebagai politisi, tentunya yang bisa dia lakukan melobi teman-temannya di Komisi III, dekati satu per satu, bertanya mengapa menolak dia. Itu cuma yang bisa dia lakukan," kata Hamdi menyarankan.

Sebaliknya, kalau semua orang-orang di Komisi III sudah punya pendapat tetap menolak karena mencermati rekam jejak seorang Ruhut, maka mau tak mau Partai Demokrat yang harus melakukan instrospeksi. Sebab, PD tidak cermat membaca situasi di komisi III.

"Sedikit banyak penolakan ini juga merusak citra partai demokrat. Okelah Pasek (dicopot) karena loyalis Anas (Anas Urbaningrum), dalam rangka bersih-bersih, masuk akal dicopot oleh kubu Cikeas. Masalahnya gantinya yang mantap dong, eh disodorin Ruhut ditolak rame-rame," pungkasnya.(Fat/jpnn)


JAKARTA - Psikolog politik dari Universitas Indonesia, Hamdi Muluk menilai wajar bila penunjukkan Ruhut Sitompul menjadi Ketua Komisi III DPR dipersoalkan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News