Rumini dan Siskaee
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Survival of the fittest menjadi justifikasi bagi manusia modern untuk mengakumulasi modal dan kekayaan sebanyak mungkin dengan mengorbankan orang lain.
Liberalisme ekonomi yang serakah adalah perwujudan dari cara hidup survival of the fittest yang paling primitif. Orang yang mengeruk keuntungan triliunan rupiah dari bisnis PCR di tengah pandemi menunjukkan bahwa dia melakukan tindakan primitif, sebagaimana manusia purba yang menyelamatkan diri sendiri tanpa peduli nasib orang lain.
Tradisi purba ini juga berkembang sampai sekarang dalam etika kedokteran di negara liberal, yang membolehkan bunuh diri medis melalui eutanasia. Praktik medis semacam ini disamakan dengan tradisi orang purba yang meninggalkan orang tua yang renta di tengah perjalanan, dan membiarkannya mati kelaparan, dibunuh lawan, atau diterkam binatang buas.
Naluri primitif tidak selamanya selfish atau mementingkan diri sendiri. Naluri untuk melindungi dengan kasih sayang dipunyai oleh perempuan, yang sanggup berkorban untuk melindungi anaknya maupun kerabatnya yang lemah renta. Namun, dalam kehidupan primitif wanita tidak punya kuasa mengambil keputusan seperti lelaki.
Rumini menunjukkan naluri melindungi yang tinggi terhadap Salamah. Anak-anak Bu Trimah menunjukkan naluri primitif yang memilih meninggalkan ibunya di pinggir jalan dan membiarkannya mati pelan-pelan.
Ada lagi naluri perempuan primitif sejenis Siskaee, yang memanfaatkan keperempuannya untuk menarik perhatian lawan jenis dan mengeruk keuntungan darinya. Perempuan seperti Siskaee mempunyai kebiasaan primitif ekshibisionis yang ekstrem dengan memanfaatkan media sosial untuk memamerkan payudara dan alat vitalnya.
Naluri primitif Siskaee dipamerkan secara luas, ditonton ratusan ribu orang yang menderita kelainan jiwa ‘’voyeurisme’’, ketagihan mengintip bagian vital orang lain. Siskaee makin ketagihan menjalankan aktivitas primitif ini sampai melakukannya di tempat umum seperti bandara.
Rumini, Siskaee, dan anak-anak Bu Trimah menjadi contoh tradisi purba yang masih langgeng dalam kehidupan sampai sekarang. Kita bebas menentukan jalan mana yang akan kita pilih. (*)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Naluri primitif Siskaee dipamerkan secara luas, ditonton ratusan ribu orang yang menderita kelainan jiwa.
Redaktur : Adek
Reporter : Cak Abror
- Gunung Semeru Erupsi 3 Kali, Ketinggian Letusan Capai 600 Meter
- Gunung Semeru Erupsi Lagi, Sudah 174 Kali Sepanjang 2024
- Masyarakat Diminta Waspada Potensi Awan Panas Gunung Semeru
- Gunung Semeru Kembali Erupsi Setinggi 900 Meter
- Gunung Semeru Erupsi dengan Menyemburkan Abu Vulkanik Setinggi 1 Km di Atas Puncak
- Petugas Pos Pengamatan: Gunung Semeru Erupsi Hari Ini