Rupiah Melemah, Wisman Kian Senang ke Indonesia

Rupiah Melemah, Wisman Kian Senang ke Indonesia
Ilustrasi turis. Foto: Radar Bali/JPNN

’’Ada dampak dari melemahnya nilai tukar rupiah terhadap minat turis untuk datang ke Indonesia. Rupiah yang murah membuat turis jadi meningkatkan spending-nya,’’ kata Bhima, Rabu (1/8).

Tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang pada Juni lalu 52,04 persen atau naik 1,02 poin jika dibandingkan dengan TPK Juni 2017.

Rata-rata lama menginap tamu asing di Indonesia 1,85 hari, menurun jika dibandingkan dengan posisi Juni 2017.

Bhima menyatakan, TPK dan durasi menginap tamu asing di Indonesia berpotensi naik ke depan.

’’Sebab, rupiah yang saat ini sudah Rp 14.400 per USD bisa menarik turis asing untuk lebih lama menginap. Harga hotel jadi lebih murah,’’ tutur Bhima.

Hal tersebut akan berdampak baik bagi devisa Indonesia yang diterima dari sektor pariwisata.

Terlebih, Indonesia akan kedatangan ribuan tamu asing dari event Asian Games pada Agustus–September, dilanjutkan dengan pertemuan tahunan International Monetary Fund (IMF)-World Bank pada Oktober mendatang.

Bhima memperkirakan, dari tamu Asian Games saja, akan ada potensi devisa masuk Rp 1,5 triliun. Itu belum termasuk devisa dari event IMF-World Bank.

Nilai tukar rupiah yang melemah terhadap dolar Amerik Serikat ternyata memberi dampak positif bagi industri pariwisata.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News