Rusia Berjanji Soal Invasi ke Ukraina, AS Tak Percaya

Rusia Berjanji Soal Invasi ke Ukraina, AS Tak Percaya
Seorang anggota pasukan pro Rusia berjalan di dekat sebuah bangunan apartemen yang hancur di Mariupol, Ukraina, Senin (28/3/2022). (REUTERS/ALEXANDER ERMOCHENKO)

Namun, menurut proposal itu, Ukraina harus mendapat jaminan keamanan yang serupa dengan Bab 5, yaitu ketentuan bersama pertahanan aliansi militer trans-Atlantik NATO.

Tim negosiator Ukraina itu menyebut Israel dan anggota NATO Kanada, Polandia, dan Turki sebagai negara-negara yang kemungkinan akan memberi jaminan seperti itu.

Rusia, Amerika Serikat, Inggris, Jerman, dan Italia juga termasuk dalam kemungkinan tersebut.

Proposal itu, yang membutuhkan referendum di Ukraina untuk bisa disahkan, menyebut masa konsultasi 15 tahun soal status Krimea, yang dicaplok Rusia pada 2014.

Sementara itu, nasib wilayah Donbas akan dibicarakan oleh para pemimpin Ukraina dan Rusia.

Proposal versi Ukraina juga menyebutkan bahwa Moskow tidak akan menentang Ukraina untuk bergabung dengan Uni Eropa, kata kepala juru runding Rusia Vladimir Medinsky.

Rusia selama ini menentang keinginan Ukraina untuk menjadi anggota Uni Eropa, terutama NATO.

Medinsky mengatakan delegasi Rusia akan mempelajari dan menyampaikan proposal itu kepada Presiden Vladimir Putin.(Antara/Reuters/JPNN)

Rusia berjanji terkait invasi ke Ukraina, tetapi Amerika Serikat tidak mempercayainya.


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Sumber ANTARA

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News