Rusia Kepung Kota Mariupol, Ukraina Menolak Menurunkan Senjata

Rusia Kepung Kota Mariupol, Ukraina Menolak Menurunkan Senjata
Pemandangan menunjukkan mobil dan bangunan rumah sakit yang hancur akibat serangan udara di tengah invasi Rusia ke Ukraina, di Mariupol, Ukraina, dalam gambar selebaran yang dirilis Rabu (9/3/2022). ANTARA/REUTERS/NATIONAL POLICE OF UKRAINE

jpnn.com - Ukraina menolak untuk menyerah dalam mempertahankan Kota Mariupol yang kini sedang krisis.

Saat ini, Mariupol telah dikepung pasukan Rusia dengan sedikit sumber pangan, air, dan listrik.

Pemerintah Ukraina menolak dengan tegas seruan Rusia untuk meletakkan senjata di Mariupol.

Rusia menyampaikan seruan itu setelah membuka koridor kemanusiaan untuk mengevakuasi penduduk sipil Ukraina.

"Tidak ada pertanyaan tentang menyerah dan peletakan senjata," kata Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk, dikutip dari Reuters, Senin (21/3).

Sejak 24 Februari 2022, Mariupol telah mengalami beberapa pengeboman besar sehingga lebih dari 400 ribu penduduk terkepung di kota tersebut.

Verenshchuk mengungkapkan lebih dari tujuh ribu orang dievaksuasi dari beberapa kota Ukraina melalui koridur kemanusiaan pada Minggu (20/3).

Hari ini, pemerintah Ukraina mengirimkan 50 bus untuk kembali mengevakuasi penduduk yang masih terjebak.

Ukraina menolak untuk menyerah ke Rusia dalam mempertahankan Kota Mariupol yang kini sedang krisis.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News