Rusia Tangkap 1.600 Anti-Putin

Ratusan Ribu Massa Demo Tolak Hasil Pemilu

Rusia Tangkap 1.600 Anti-Putin
Rusia Tangkap 1.600 Anti-Putin
MOSKOW - Perdana Menteri (PM) Rusia Vladimir Putin menghadapi tekanan politik terberat dan terintensif selama 12 tahun kekuasaannya yang dominan. Puluhan ribu atau malah ratusan ribu orang terus turun ke jalan-jalan di berbagai kota di seantero negeri bekas pecahan Uni Soviet tersebut untuk menuntut diulangnya pemilu parlemen pada 4 Desember lalu yang telah dimenangkan partai Putin.

 

Demonstrasi yang bersejarah di dekat Kremlin, lokasi pemerintahan  di Kota Moskow, pada Sabtu lalu (10/12) atau dini hari kemarin WIB diikuti lebih dari 60 ribu orang. Aksi itu diyakini sebagai yang terbesar sejak runtuhnya Uni Soviet pada 1991.

Di kota itu demonstran meneriakkan slogan "Rusia tanpa Putin" dan juga menolak hasil pemilu yang telah memenangkan partai politik pimpinannya, Rusia Bersatu (United Russia). Mereka menilai kemenangan partai berkuasa tersebut tak lepas dari kecurangan.

 

Frustrasi massa yang begitu masif tidak disangka bisa terjadi di kota tempat lahirnya sistem demokrasi di Rusia yang digagas oleh Putin sendiri saat pertama kali menaiki takhta pemerintahan pada 2000. Setelah menjabat presiden dua periode (hingga 2008), Putin menduduki posisi perdana menteri. Orang kuat Rusia itu siap kembali berganti posisi dengan Dmitry Medvedev yang kini menjadi presiden.

 

MOSKOW - Perdana Menteri (PM) Rusia Vladimir Putin menghadapi tekanan politik terberat dan terintensif selama 12 tahun kekuasaannya yang dominan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News