Rusia, Ukraina, dan Sepak Bola

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Rusia, Ukraina, dan Sepak Bola
Demonstran membawa spanduk selama protes terhadap operasi militer Rusia di Ukraina, di Nicosia, Siprus, Minggu (27/2). Foto: Yiannis Kourtoglou/Reuters

Dyuko juga pernah menjabat sebagai presiden klub sepak bola Zenit St Petersburg pada 2008-2017, dan kini punya kedudukan penting di sepak bola Eropa setelah diangkat menjadi anggota Komite Eksekutif UEFA sejak April 2021.

Bagi kota Saint Petersburg, kerugian setelah pencabutan hak menjadi tuan rumah final Liga Champions ini diperkirakan akan berada di angka puluhan juta Euro, karena terkait dengan industri perhotelan, restoran, aktivitas turis, dan bidang jasa-jasa lain seperti keamanan, hospitalitas, dan terutama sponsorship.

Sepak bola bukan sekadar olahraga. Sepak bola bisa menjadi sarana untuk memahami seluk-beluk politik global dalam perang dan damai. Penggemar Premier League tentu mengenal Roman Abramovich pengusaha Rusia pemilik klub Chelsea.

Abramovich adalah bagian dari oligarki Rusia di bawah kepresidenan Vladimir Putin yang sudah menguasai Rusia hampir 20 tahun.

Putin, mantan agen intelijen KGB Uni Soviet, dianggap membajak reformasi demokratis Rusia sejak Uni Soviet runtuh pada 1991. Dengan jaringan intelijennya yang kuat Putin menguasai partai politik dan menyingkirkan lawan-lawan melalui pemenjaraan dan pembunuhan.

Ketika Uni Soviet ambruk, perusahaan-perusahaan milik negara dilelang dengan murah dan diberikan kepada pengusaha-pengusaha kroni yang dekat dengan elite politik komunis. Abramovich termasuk pengusaha yang ketiban rezeki nomplok karena dekat dengan oligarki.

Rusia secara resmi adalah negara demokrasi. Namun, Putin menjadikannya sebagai demokrasi-diktatorial. Ia mengubah undang-undang yang memungkinkannya menjadi presiden nyaris seumur hidup.

Ia juga berambisi menyaplok negara-negara tetangga bekas Uni Soviet yang merdeka dan mandiri, seperti Ukraina. Invasi terhadap Ukraina ini menunjukkan wajah totaliter Putin.

Serbuan Rusia ke Ukraina akan membuat posisi Roman Abramovich dan Andriy Shevchenko serbasalah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News