Rusuh SARA Tanjungbalai Bukan Hal Baru, Polri Harus Tahu

Rusuh SARA Tanjungbalai Bukan Hal Baru, Polri Harus Tahu
Ketua Presidium IPW Neta S Pane. Foto: dokumen JPNN.Com

Selain itu, Neta juga mengisahkan kerusuhan bernuansa SARA di Tanjungbalai yang  pernah terjadi pada 3 Maret 1946. Kala itu puluhan orang tewas.

Korbannya adalah keluarga Kesultanan Asahan dan warga keturunan Tionghoa. Kerusuhan itu lantas menjalar tanpa kendali ke berbagai daerah di Sumatra Utara, bahkan hingga ke Tanjungpura, Langkat.

Karenanya Neta mengingatkan Polri agar berbagai kerusuhan dan amuk massa bernuansa SARA benar-benar bisa menjadi pembelajaran bagi Polri. Jika tidak ada antisipasi, katanya, maka rusuh SARA di Tanjungbalai akan terus terulang.

“Jajaran kepolisian harus memiliki kepedulian yang tinggi dan jangan membiarkan aksi mafioso berkembang, sehingga warga tertekan. Kalau ini terjadi amuk massa berbau SARA, akan menjadi rutinitas di Tanjungbalai," pungkasnya.(fas/jpnn)

JAKARTA - Ketua Presidium Indonesian Police Watch (IPW) Neta S Pane menyatakan, Polri harus benar-benar bisa meredam kerusuhan benuansa suku, agama,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News