Rutin Olahraga tapi Masih Kena Jantung? Ini Penyebabnya

Rutin Olahraga tapi Masih Kena Jantung? Ini Penyebabnya
Ilustrasi serangan jantung. Foto: Pixabay

Karena itu, pada kasus-kasus seperti ini, olahraga rutin tidak banyak membantu. Justru sebaliknya, olahraga bisa mencetuskan serangan jantung.

Mengapa demikian? Sebab jantung dipaksa untuk bekerja lebih, sementara sel-sel jantung sendiri kurang mendapat oksigen dan nutrisi akibat adanya hambatan aliran darah tersebut.

Cegah serangan jantung dengan deteksi dini

Sesungguhnya, penyakit jantung pada mereka yang rutin berolahraga bisa menjadi silent killer karena keluhan kerap samar, atau akibat kurang waspada akan faktor risiko lain karena merasa sudah cukup dengan rutin berolahraga. 

Padahal, kondisi ini sangat bisa dicegah bila rutin melakukan deteksi dini atau pemeriksaan kesehatan berkala.

Dengan melakukan pemeriksaan kesehatan berkala, faktor risiko bisa dinilai sehingga gaya hidup dapat segera dimodifikasi dan diperbaiki. Selain itu, kelainan yang ditemukan sejak dini tentu lebih mudah diatasi, sehingga kejadian serangan jantung bisa dihindari.

Jenis olahraga juga nantinya disesuaikan dengan hasil temuan dokter agar tidak membebani jantung.

Jadi, meski telah rutin berolahraga, jangan dulu merasa semua baik-baik saja. Faktanya, ada beberapa kondisi atau faktor yang membuat Anda masih bisa terkena penyakit jantung. Sejak 35 tahun, sebaiknya lakukan deteksi dini atau pemeriksaan berkala setiap dua tahun. Apalagi bila ada riwayat penyakit jantung dalam keluarga.(RN/ RVS/klikdokter)


Aktivitas ini bisa membantu mencegah pengapuran tulang (osteoporosis), meningkatkan massa dan kekuatan otot, serta memperbaiki koordinasi dan keseimbangan.


Redaktur & Reporter : Yessy

Sumber klikdokter

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News