RUU KIA yang Mengatur Cuti Melahirkan Jadi Usul Inisiatif DPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Rancangan Undang-Undang Kesejahteraan Ibu dan Anak (RUU KIA) ditetapkan menjadi usul inisiatif DPR RI dalam sidang paripurna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Kamis (30/6).
Keputusan soal RUU KIA diambil setelah Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menanyakan sikap peserta sidang paripurna.
"Apakah Rancangan Undang-Undang tentang Kesejahteraan Ibu dan Anak dapat disetujui menjadi RUU usul DPR RI?" tanya legislator Fraksi Partai Gerindra itu.
Seluruh peserta sidang menjawab setuju sehingga RUU KIA ditetapkan menjadi usul inisiatif DPR RI.
Sementara itu, sikap dan pandangan fraksi terhadap rancangan aturan itu disampaikan secara tertulis kepada pimpinan sidang.
Sebelumnya, Ketua DPR RI Puan Maharani mengungkap pentingnya RUU KIA.
Salah satu tujuannya demi memaksimalkan tumbuh kembang anak sehingga permasalahan seperti stunting (gizi kronis) dapat dihindari.
Hal tersebut disampaikan Puan Maharani saat mengisi acara Gebyar Inovasi Pelayanan Kesehatan Rakyat yang digelar DPP PDI Perjuangan (PDIP) di Sekolah Partai, Jl Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu, (18/6).
RUU KIA yang mengatur cuti melahirkan 6 bulan ditetapkan menjadi usul inisiatif DPR RI dalam Sidang Paripurna di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (30/6).
- Dasco Dinilai Tunjukan Gaya Kepemimpinan DPR yang Aspiratif
- Minta Kepastian Hukum Bagi Buruh, Sahroni: Upah Dibayarkan, Jangan Ada Ijazah Ditahan
- May Day 2025, Puan Maharani Bicara Perjuangan Menyejahterakan Buruh
- Kunker ke Kepulauan Riau, BAM DPR Berjanji Serap Aspirasi Warga Rempang
- MK Melarang Institusi Menjadi Pelapor Kasus Pencemaran Nama Baik, Ini Kata Pimpinan DPR
- Soal Program Kirim Pelajar Bermasalah ke Barak, Dasco: Harus Dikaji Dahulu