Ruyati Dieksekusi, Demokrat Pertanyakan Kinerja Pembantu SBY
Senin, 20 Juni 2011 – 22:44 WIB
JAKARTA - Eksekusi hukuman pancung terhadap Tenaka Kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi, Ruyati, yang tidak diketahui pemerintah membuat banyak pihak menyalahkan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Terang saja, politisi Partai Demokrat (PD) memberi pembelaan kepada Presiden yang juga Ketua Dewan Pembina PD itu. Menurutnya, SBY selaku presiden merupakan pejabat pembuat kebijakan. Selanjutnya, komitmen tentang perlindungan TKI itu seharusnya bisa ditindaklanjuti oleh para pembantunya di kabinet.
Wakil Sekjen Partai Demokrat, Saan Mustopa, menyatakan bahwa pemancungan atas Ruyati tidak bisa dijadikan dasar tudingan bahwa SBY mengabaikan nasib TKI di luar negeri. Saan menegaskan, Presiden SBY memiliki komitmen dan kepedulian yang tinggi terhadap nasib para TKI sehingga membentuk Badan Penepatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI).
Baca Juga:
“Tidak bisa lantas menyalahkan SBY. Komitmen SBY dalam membantu dan memperbaiki nasib para TKI itu jelas kok. Komitmen seperti ini yang tidak ada pada pemerintahan sebelumnya," kata Saan di Gedung DPR, Jakarta, Senin (20/6).
Baca Juga:
JAKARTA - Eksekusi hukuman pancung terhadap Tenaka Kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi, Ruyati, yang tidak diketahui pemerintah membuat banyak pihak
BERITA TERKAIT
- Tak Ada yang Tertarik Maju Pilgub Kalsel Lewat Jalur Perseorangan
- Pilkada Jatim 2024, Rawan Terjadi Pelanggaran di Semua Wilayah
- 40 Bakal Calon Kada Daftar ke Gerindra untuk Pilkada di Aceh
- Pilkada Bogor 2024, PKS Sodorkan 2 Nama ke Gerindra
- Pengawas Pilkada Penting Mendapatkan BPJS Ketenagakerjaan
- Lulus Verifikasi PPS, 602 Orang Segera Ikuti Ujian CAT