Saat Bu Mega Sambut Ibu Negara Korsel di Istana Batutulis Bogor
jpnn.com, BOGOR - Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri menerima kunjungan Ibu Negara Korea Selatan (Korsel) Kim Keon Hee di Istana Batutulis, Bogor, Kamis (7/9).
Megawati mengatakan kedatangan Kim Keon Hee dalam rangka menepati janji pada masa lalu.
"Saat bertemu di Korea Selatan, Ibu Negara Korsel menanyakan nanti kalau datang ke Jakarta dalam sebuah kesempatan, beliau minta supaya bisa diacarakan di sini. Beliau ini menurut saya sangat senang seni, seperti arsitektur. Kalau tadi beliau melihat sangat kagum, karena rumah ini dibuat sendiri oleh Bung Karno. Kalau tidak salah dimulai 1960," papar Megawati seusai menerima Kim Keon Hee.
Untuk diketahui Megawati memang kerap berkunjung ke Korsel dan juga Korea Utara.
Megawati juga mendapat amanah sebagai special envoy untuk perdamaian Semenanjung Korea. Saat itu membawa misi perdamaian, Megawati ke Korut pada Maret 2002 dan dilanjutkan ke Korsel pada April 2002.
Megawati juga tercatat sebagai undangan untuk menghadiri pelantikan Presiden Korsel Yoon Suk Yeol yang merupakan suami Kim pada Mei 2022.
Di pendopo, foto kunjungan Megawati saat pelantikan Presiden Yoon diperlihatkan Megawati ke Ibu Negara Kim.
Megawati menceritakan juga isi percakapannya dengan Ibu Negara Korsel soal ketertarikannya untuk menginap di Istana Batutulis. Percakapan itu saat mereka memandang Gunung Salak dan Sungai Cisadane.
Megawati menceritakan isi percakapannya dengan Ibu Negara Korsel soal ketertarikan untuk menginap di Istana Batutulis.
- Terima Kunjungan Sekretariat Parlemen Korsel, Siti Fauziah Jelaskan Tugas & Wewenang MPR
- Pragmatisme Politik Merajalela di 2024, PDIP Pastikan Keberpihakan pada Wong Cilik
- Konsolidasikan Kader PDIP, Hasto Singgung Rintangan Pertemuan Megawati-Jokowi
- Megawati Kumpulkan Kader Pusat hingga Daerah di Jakarta, Berikan Instruksi Penting
- Airlangga Membaca Peluang Kerja Sama PDIP - Prabowo, Begini Analisisnya
- Elite PDIP Ini Pastikan Hasto Jujur, Ingatkan Gibran Agar Pemimpin Tak Boleh Bohong