Saat Kapten Afwan, Sully, Sampai Abdul Rozak Harus Berhadapan dengan Air

Saat Kapten Afwan, Sully, Sampai Abdul Rozak Harus Berhadapan dengan Air
Puing-puing pesawat Sriwijaya Air SJ182 dievakuasi ke Dermaga JICT 2, Jakarta. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Setiap pesawat berbadan lebar didesain mampu mendarat di air dalam kondisi darurat, termasuk Burung Besi Sriwijaya Air SJ182.

Namun, skenario tak selalu berjalan mulus. SJ182 Jakarta-Pontianak dengan pilot Kapten Afwan Rahimahullah Zamzami itu jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1).

Pesawat Sriwijaya Air SJ182 merupakan jenis Boeing 737-500 yang ditenagai dua mesin CFM56-3C1 buatan CMFI, perusahaan patungan Safran Aircraft Engine dari Prancis dengan GE Aviation dari Amerika Serikat. 

Sebenarnya banyak kisah-kisah pilot yang berhasil mendaratkan pesawatnya di air bahkan menyelamatkan seluruh penumpang berikutnya awaknya.

Salah satu kisah pesawat mendarat darurat di air bahkan pernah dibuat filmnya dengan judul 'Sully' yang dibintangi aktor kenamaan Tom Hanks.

Film itu diangkat dari kisah nyata Kapten Chesley 'Sully' Sullenberger yang terpaksa harus mendaratkan pesawat US Airways dengan nomor penerbangan 1549 yang dipilotinya di permukaan Sungai Hudson setelahmesin mengalami kerusakan akibat bertabrakan dengan kawanan burung.

Keputusan Kapten Sully untuk mendaratkan pesawat di atas Sungai Hudson di Kota New York ini berhasil menyelamatkan 155 penumpang.

Film ini menggambarkan bagaimana pilot harus bisa mengambil keputusan terbaik pada waktu yang tepat untuk menyelamatkan penumpangnya.

Sriwijaya Air SJ182 dengan pilot Kapten Afwan bukan pesawat pertama yang harus berhadapan dengan air.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News