Saat Megawati Cerita Pernah Dilukis Jelek dan Digambar Entok

Megawati kemudian mengingatkan kader PDIP tidak berniat sembrono dengan salah bereaksi terhadap sebuah karya.
"Jadi, anak-anak PDI perjuangan, jangan bodoh. Kalau tidak tahu seni, meneng (diam saja). Jangan sok sok, kayak seakan ngerti. Terus apa yang namanya itu (makna hasil lukisan, red), ya, terserah mereka (para seniman, red). Dan itu harus diterima," kata dia.
Megawati mengaku tidak gampang marah menyikapi karya seni. Misalnya, saat melihat lukisan jelek menggambarkan Ketua Dewan Pengarah BPIP itu.
"Makanya tadi saya hanya komentar, kok, aku ngono dewe, sendiri, toh, itu ayu banget, tetapi ada yang elek (jelek) banget, tapi saya tidak marah, begitu, lo," kata dia.
Megawati bahkan menyebut pernah digambarkan sebuah bebek oleh seorang seniman, tetapi tak sedikit pun marah menyikapi karya tersebut.
"Saya pernah, kok, saya pernah lihat lukisan, niatnya baik, tetapi, kok, aku tetapi (dilukiskan, red) kaya entok. Di mana itu lukisannya, aku lupa, tetapi, aku ngguyu (tertawa, red) bae. Ya, wes, lah. Alhamdulilah. Aku wes jadi entok,” katanya.
Maka itu, dia berharap pihak kepolisian bisa menerapkan sikap serupa. Tak mudah marah menyikapi karya seni.
“Makanya jangan, kalau ada polisi di sini, kamu itu jangan suka nangkepi orang, toh, yo. (Maksudnya menjegal pameran lukisan, red) Orang ini semua rakyat Indonesia," kata Megawati. (ast/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengaku tidak gampang marah dalam menyikapi karya seni. Seperti apa katanya?
Redaktur : Fathan Sinaga
Reporter : Aristo Setiawan
- Megawati Cs Gigit Jari, Pertamina Enduro Tembus Final Proliga 2025
- Live Streaming Final Four Proliga 2025 Seri Solo: Menanti Aksi Megawati
- Mikail Edwin Rizki Hadirkan Teater Musikal Jejak Cinta Tanah Jawa
- Proliga 2025: Pelatih Gresik Buka Peluang Mainkan Megawati di Final Four Seri Solo
- Jadi Ketua Pepadi Kabupaten Bandung, Ahmad Najib Siap Lakukan Inovasi Seni Pedalangan
- Tim Hukum Hasto Bawa Bukti Dugaan Pelanggaran Penyidik KPK ke Dewas