Saat Syuting Tuyul, Ada Perempuan Lain yang Ikut Nangis
jpnn.com - JAKARTA - Aktris Dinda Kanya Dewi memiliki cara melawan rasa takut terhadap makhluk astral. Kini dia pun diberi kepercayaan beradu akting di film Tuyul Part 1.
"Aku sebenarnya orangnya penakut banget, banget. Pas aku ditawarin film ini (Tuyul), aku juga sempat mikir, iya, enggak, iya, enggak. Tapi, yang aku tahu juga, buat lawan rasa takut itu, ya aku harus main film horor," kata Dinda, 28, saat ditemui JPNN usai press screening Film Tuyul Part 1 di Stiabudi Building, Jakarta Selatan, Rabu (8/4).
Film Tuyul Part 1 adalah syuting horor kedua Dinda. “Akhirnya saya main lagi film horor sejak sekian lama," katanya.
Seperti diketahui, pada tahun 2007, Dinda pernah berakting dalam film Beranak Dalam Kubur. Namun, kata dia, punya pengalaman bermain film horor bukan berarti rasa takutnya dia hilang.
"Pas adegan nangis syuting Film Tuyul ini, aku mendengar ada yang menangis juga. Bahkan lebih sedih nangisnya, suara perempuan," ungkap dia.
Kata dia, lokasi syuting berada di sebuah villa kawasan Puncak (Jawa Barat) kondisinya sudah lapuk, sepi dan sudah lama tidak ditempati.
"Aku sempat diam, karena aku kira cuma aku saja yang dengar, karena itu pas scene aku kan. Tapi, ternyata enggak lama Billy (sutradara) datang dengan wajah yang sudah tegang juga. Dia bilang, Din, lo dengar?,"kata dia.
Alhasil, sang sutradara lengkap bersama crew sound juga mengalami dan mendengar apa yang Dinda rasakan saat itu.
JAKARTA - Aktris Dinda Kanya Dewi memiliki cara melawan rasa takut terhadap makhluk astral. Kini dia pun diberi kepercayaan beradu akting di film
- Rizky Febian dan Mahalini Jalani Upacara Adat Menjelang Pernikahan
- Masalah Rumah Tangga Ricis Terungkap, Tak Akur dengan Mertua Hingga Soal Nafkah Batin
- Dentaman Madball di Hammersonic 2024
- The Fray dan Echosmith Bakal Sepanggung di Konser Playboox 2024
- Lagu Duet Romantis Rizky Febian dan Mahalini Trending Menjelang Pernikahan
- Gandeng BRImo sebagai Exclusive Partner, Spartan Race Hadir Pertama Kali di Indonesia