Sabran Yakin Yansen Bukan Aktor Utama Pembakaran 7 Gedung SD

Sabran Yakin Yansen Bukan Aktor Utama Pembakaran 7 Gedung SD
Kapolda Kalteng Brigjenpol Anang Revandoko mengantar aktor pembakar 7 gedung SD, Yansen Binti (baju batik) menuju helikopter di Mapolda Kalteng, Selasa (5/9). Foto: HERI /PALANGKA EKSPRES

jpnn.com, PALANGKA RAYA - Yansen Binti ditetapkan sebagai tersangka sekaligus aktor intelektual pembakaran tujuh gedung SD di Palangka Raya, Kalteng.

Mantan Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng Sabran Ahmad mengaku tidak percaya Yansen menjadi otak pembakar sekolah.

Pasalnya, posisi Yansen sudah tergolong nyaman. Selain itu, dia juga termasuk orang yang secara finansial lebih dari cukup.

Yansen juga memegang sejumlah jabatan penting, seperti anggota DPRD Kalteng, Sekretaris DAD Kalteng, Ketua Harian KONI, Ketua Perbakin, dan Ketua Gerakan Pemuda Dayak (Gerdayak).

”Jadi, kalau (Yansen merancang) membakar SD itu untuk apa? Tidak ada artinya. Maka, saya menilai ini pasti ada tujuan lain yang lebih dari itu. Nah, untuk menjawab itu semua, menunggu polisi membongkar aktor di belakangnya,” katanya didampingi sang istri, seperti diberitakan Radar Sampit (Jawa Pos Group) hari ini.

Sabran yakin ada tokoh lain di balik kasus itu yang peran dan posisinya lebih kuat dari Yansen. Tokoh itu dinilai memiliki kepentingan besar setelah membakar sekolah.

”Nah, (tokoh) yang lainnya itu kita tidak tahu. Kalau kita tahu siapa aktornya, akan tahu motivasinya. Saya yakin ada orang di belakangnya (Yansen) yang punya kepentingan,” ujar Sabran.

Sabran mengaku tidak menyangka Yansen terlibat. Apalagi kabar yang beredar, Yansen diduga melakukan kejahatan itu untuk mencari perhatian Gubernur Kalteng Sugianto Sabran.

Beberapa tokoh masyarakat Dayak yakin Yansen Binti bukanlah aktor intelektual pembakaran tujuh gedung SD.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News