Sadis, Wanita Ini Dibakar Dua Polisi Lantaran Menolak Bayar Suap

Sadis, Wanita Ini Dibakar Dua Polisi Lantaran Menolak Bayar Suap
Pejabat polisi senior, Abdul Hameed (kanan) saat melakukan investigasi.

jpnn.com - INDIA - Seorang wanita di negara bagian India utara Uttar Pradesh tewas mengenaskan setelah diduga dibakar dua polisi lantaran menolak untuk membayar suap. 

Parahnya, wanita malang tersebut dibakar di kantor polisi. Sementara dua polisi tersebut membantah dan menuduh korban yang membakar diri sendiri.

Seperti dilansir BBC, Selasa (7/7), Neetu Dwivedi, 40, mengatakan kepada hakim sebelum kematiannya bahwa dua polisi tersebut memintanya membayar 100.000 rupee atau setara Rp15 juta lebih agar suaminya bisa dibebaskan.

Kedua polisi meminta uang tersebut saat ia mendatangi kantor polisi untuk meminta membebaskan suaminya yang ditahan untuk interogasi terkait sebuah kejahatan. Namun, terdakwa polisi menyangkal tuduhan tersebut dan menuding korban sendiri yang mengorbankan (membakar) dirinya.

Begitu kasus ini mencuat ke publik, kedua polisi tersebut langsung diskors kepolisian India untuk melancarkan penyelidikan. Selain itu, Kepala Menteri Uttar Pradesh, Akhilesh Yadav juga memerintahkan agar penyelidikan terhadap kasus ini dilakukan secara tuntas.

Pejabat kepolisian Uttar Pradesh, Abdul Hameed kepada BBC Hindi mengatakan insiden itu terjadi pada hari Senin lalu, di kota Barabanki. Dwivedi, yang menderita luka bakar 80 persen sempat dirawat di rumah sakit di ibukota negara bagian, Lucknow. Tapi, akibat kondisinya yang sangat parah, korban akhirnya meninggal dunia pada Selasa pagi.

Sebelum meninggal, kepada hakim dan wartawan, wanita ini mengaku disiksa dan dipermalukan pelaku ketika korban menolak untuk membayar suap.

Anak Dwivedi, yang juga seorang jurnalis koran Hindi ingin keadilan atas kematian ibunya. Ia mengatakan,"ibunya akan beristirahat dengan damai jika yang bersalah dihukum".

INDIA - Seorang wanita di negara bagian India utara Uttar Pradesh tewas mengenaskan setelah diduga dibakar dua polisi lantaran menolak untuk membayar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News