Saga Jaring Suara Milenial di Cilegon lewat Panggung Latte Art Competition

Saga Jaring Suara Milenial di Cilegon lewat Panggung Latte Art Competition
Saga menggelar Ganjar Pranowo Latte Art Competition yang berlangsung pada Sabtu (10/12) di Wekaps Espresso and Slow di Kota Cilegon, Banten. Foto: Dok Saga

jpnn.com, JAKARTA - Sahabat Ganjar (Saga) menilai kopi tidak pisahkan dalam gaya hidup seluruh kalangan khususnya generasi milenial.

Saat ini juga sangat banyak Coffe Shop yang menampilkan seni latte art dari berbagai pattern yang telah menjadi dasar utama.

Melihat fenomena tersebut, Saga menggelar Ganjar Pranowo Latte Art Competition yang berlangsung pada Sabtu (10/12) di Wekaps Espresso and Slow di Kota Cilegon, Banten.

Koordinator Latte Art Competition kali ini, Rian Christian menjelaskan terdapat beberapa pattern yang menjadi dasar dalam pembuatan seni kopi yang indah.

"Untuk dasar terdapat 3 jenis pattern, yakni bentuk Love, Tulip, dan Rosetta. Setelah itu, bisa dikembangkan untuk art-art lainnya," buka Rian.

Latte Art sendiri merupakan teknik dalam penyajian kopi dengan menuangkan foam kedalam espresso sehingga menghasilkan pola yang beragam pada lapisan minuman kopi.

Menurutnya, Latte Art Competition Ganjar Pranowo ini bisa menjadi wadah bagi para barista untuk mengeksplor kemampuan mereka.

"Bisa memberi wadah pada pegiat latte art untuk bisa menunjukan skill latte art mereka. Kami melihat di Cilegon ini kegiatan lomba latter art masih sangat sulit ditemukan," ungkapnya.

Saga menggelar Ganjar Pranowo Latte Art Competition yang berlangsung pada Sabtu (10/12) di Wekaps Espresso and Slow di Kota Cilegon, Banten.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News