Sah! Filipina Peringati 1 Februari Sebagai Hari Hijab Nasional

Sangcopan mengatakan bahwa wanita berhijab telah menghadapi beberapa tantangan di seluruh dunia.
Ia mencontohkan beberapa universitas di Filipina yang melarang pelajar muslim mengenakan hijab.
“Beberapa siswa ini terpaksa melepas hijabnya untuk mematuhi peraturan dan ketentuan sekolah, sementara ada pula yang terpaksa putus sekolah. Ini jelas merupakan pelanggaran kebebasan beragama siswa,” tegasnya.
Pengesahan RUU tersebut, menurut dia, akan berkontribusi besar untuk mengakhiri diskriminasi terhadap wanita berhijab.
Potre Dirampatan Diampuan, salah satu wali dari United Religions Initiative's Global Council menyambut baik undang-undang yang bersejarah ini.
“Ini adalah latihan dalam apa yang kami sebut inklusivitas. Saya pikir ini adalah langkah yang sangat disambut baik di mata komunitas muslim," tuturnya.
Menurut Lembaga Statistik Filipina, terdapat lebih dari 10 juta muslim di sana dari total populasi 110.428.130 berdasarkan data PBB terbaru.
Islam adalah agama terbesar kedua di Filipina, dengan sebagian besar Muslim tinggal di pulau Mindanao. (rdo/jpnn)
Filipina resmi menetapkan tanggal 1 Februari merupakan Hari Hijab Nasional, setelah DPR dengan suara bulat menyetujui Rancangan Undang-Undang tersebut.
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha
- Sekjen PBB Tegaskan Serangan Israel Pelanggaran Terhadap Kedaulatan Suriah
- Uni Eropa Mendesak Israel Segera Cabut Blokade & Buka Akses Bantuan ke Gaza
- Dukung Pernyataan Menlu Sugiono, Wakil Ketua MPR: ICJ Harus Hentikan Kejahatan Israel
- Irlandia Desak Israel segera Buka Blokade ke Gaza
- 2 Mei 1945 dan Kisah Muslim Pahlawan Pengibar Bendera Palu Arit
- Kuliah Umum di Universiti Malaya, Ibas Bahas Geopolitik, Geoekonomi dan Kekuatan ASEAN