Sahroni Menyoroti Aksi Debt Collector Membantai Warga di Denpasar
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menyoroti aksi sadisme para debt collector di Denpasar, Bali yang berujung kematian korban akibat tebasan pedang pelaku pada Jumat (23/7) lalu.
"Ini sangat mengusik hati nurani kita, karena pembunuhannya sangat sadis dan dilakukan oleh banyak debt collector," ucap Sahroni dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (27/7).
Politikus Partai NasDem itu menyebut penggunaan kekerasan dalam penagihan utang tidak boleh dibiarkan terus terjadi.
"Padahal, kita tahu bahwa dalam aturan OJK, penggunaan kekerasan apalagi sampai pembunuhan ini sangat dilarang,” kata pria asal Tanjung Priok, Jakarta Utara itu.
Oleh karena itu dia meminta jajaran Polda Bali dan kepolisian di seluruh daerah untuk tegas dalam mengawasi lembaga pinjaman yang menggunakan jasa penagih utang.
Hal itu menurut dia penting untuk memastikan proses penagihan dilakukan sesuai aturan, dan tidak membahayakan nyawa masyarakat.
"Kapolda Bali dan seluruh jajaran Kapolres di bawahnya harus benar-benar serius dalam menanggapi masalah debt collector ini," ucapnya.
Pengawasan itu tidak hanya berlaku bagi lembaga pinjaman konvensional, tetapi juga pinjaman online atau pinjol yang juga sudah banyak memakan korban.
Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni meminta kepolisian serius mengawasi penggunaan jasa debt collector.
- Pimpinan Komisi III Minta Polisi Tindak Perusuh Saat May Day di Semarang
- Minta Kepastian Hukum Bagi Buruh, Sahroni: Upah Dibayarkan, Jangan Ada Ijazah Ditahan
- Preman di Tangerang Mulai Disikatin Polisi
- Kunker ke Kepulauan Riau, BAM DPR Berjanji Serap Aspirasi Warga Rempang
- Sahroni Puji Keberhasilan Gugus Tugas Ketahanan Pangan Polri Tingkatkan Hasil Panen Jagung
- Ketua Komisi II DPR Sebut Kemandirian Fiskal Banten Tertinggi di Indonesia pada 2024