Said Abdullah
Oleh: Dahlan Iskan
Ayah Said bekerja di PN Garam di Sumenep. Sang ayah meninggal tahun 2012 dalam usia 106 tahun.
Ketika duduk di kelas 3 SMA, di Sumenep, Said sudah menjadi Ketua Pemuda Demokrat --under bow PDI saat itu.
Dalam perjalanan dari kota San-Ya ke Haikou di pulau Hainan kemarin saya menghubungi Said.
Dari pembicaraan itu saya baru tahu kisah perjuangan Said sejak muda.
Said sempat kuliah di satu lembaga pendidikan Islam –hanya karena dapat mukaffa di situ.
Uang mukaffa-nya besar untuk ukuran tahun 1984 di kehidupan Sumenep: Rp 98.000/bulan.
Dari situ Said bisa menyisihkan Rp 25.000 untuk diweselkan ke orang tua di Sumenep.
Di lembaga itu Said belajar bahasa Arab dan mendalami agama. Tetapi Said tidak kerasan. Dia selalu berantem dengan dosen. Beda pendapat.
KITA akan punya ketua DPR dari Madura. Orang Madura. Dari Sumenep. Namanya Anda sudah tahu: Said Abdullah.
- Antre Bonek
- TB Hasanuddin Tegaskan Pulau di Indonesia Tidak Boleh Diperjualbelikan
- PDIP Melanjutkan Kirab Obor Api Abadi Mrapen, Kali Ini Dilaksanakan di Kota Semarang
- Untung Siksa
- Pilkada Sleman: PDI Perjuangan Masih Menjadi Partai Seksi untuk Kendaraan Politik Para Calon
- Gebuk Gresik Petrokimia, Megawati Bawa Jakarta BIN Finis Peringkat Kedua di Putaran Pertama Proliga 2024