Said Aqil: Menteri Dari NU Sekalipun Saya Lawan

Said Aqil: Menteri Dari NU Sekalipun Saya Lawan
Ketua PBNU Said Aqil Siradj berpidato pada acara Rembug Nasional dan Rakernas LPPNU di Jakarta, Jumat (15/4). Foto: Ricardo/JPNN.com Ilustrasi : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj membantah penolakan ulama-ulama NU terhadap kebijakan sekolah lima hari, karena Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy berasal dari Muhammadiyah.

Hal ini disampaikan Kiai Said di kompleks Istana Negara Jakarta, Selasa (11/7), setelah mendampingi sejumlah ulama bertemu Presiden Joko Widodo dan menyatakan menolak pemberlakukan sekolah lima hari atau full day school.

"Ini bukan masalah NU dan Muhammadiyah. Seandainya menterinya NU pun saya lawan. Saya tantang seandainya menteri NU. Ini bukan NU Muhammadiyah," tegas Said.

Kebijakan tersebut sebenarnya sudah menjadi perhatian Jokowi, dan meminta Mendikbud Muhadjir mengevakuasinya.

Bahkan, Peraturan Presiden (Perpres) sedang digodok untuk membatalkan Permendikbud soal sekolah lima hari.

Said menyerahkan sepenuhnya persoalan ini kepada pemerintah.

"Saya kira Perpres yang akan membatalkan. Atau kembali seperti sekarang, opsional. Silahkan saja lima hari, tapi gak usah diformalkan ada peraturan. Sekarang saja udah ada lima hari," jelas Said.

Saat ditanya apakah sekolah lima tidak bisa diberlakukan selama Perpresnya belum terbit, Said menyatakan tidak bisa. Dan Presiden Jokowi juga sepakat dengan itu.(fat/jpnn)


Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj membantah penolakan ulama-ulama NU terhadap kebijakan sekolah lima hari, karena


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News