Salah Gunakan Daftar Pemilih, Politisi Ini Didenda Rp 220 Juta

Hakim Beverley Schurr memperhitungkan, "posisi Clements sebagai sekretaris negara bagian dari partai politik dan pengalaman politiknya sejak tahun 2003".
Ia membatalkan dakwaan mengungkap informasi secara tidak benar.
Hakim terima bukti mantan staff
Selama persidangan, pengacara Clements, Phillip Boulten SC, berusaha mendiskreditkan salah satu anggota staf Partai Buruh, David Latham.
Latham dianggap tak bisa dipercaya, karena ia telah dipecat sebagai asisten sekretaris dan membenci Clements sejak saat itu.
Tapi Hakim Schurr berujar: "Saya menerima bukti Latham bahwa ia diarahkan oleh Clements saat ia sedang melakukan pencarian tersebut."
"[Data] digunakan untuk tujuan yang tidak diizinkan, yang diambil dari database untuk diberikan kepada rekan kerja demi alasan pribadi," jelasnya.
Clements menghadapi denda maksimal $ 22.000 (atau setara Rp 220 juta).
Dalam kasus yang tidak terkait, Derrick Belan, yang sebelumnya menjabat sebagai sekretaris Serikat Pekerja Nasional New South Wales, ditangkap pada tahun 2016 dan didakwa melakukan 24 pelanggaran terkait kecurangan, yang masih disidangkan.
Mantan Sekretaris Partai Buruh di New South Wales, Jamie Clements, telah dinyatakan bersalah karena menggunakan informasi daftar pemilih secara tidak sah.
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina