Saleh Minta Oknum Ilmuwan BRIN Thomas Djamaluddin Dijatuhi Sanksi

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Fraksi PAN DPR RI Saleh Partaonan Daulay meminta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjatuhkan sanksi terhadap ilmuwannya Thomas Djamaluddin.
Permintaan Saleh menyusul pernyataan Thomas Djamaluddin yang mengusik Muhammadiyah terkait perbedaan penetapan 1 Syawal dengan pemerintah.
Saleh menyebut perdebatan dan pergumulan soa??l penetapan 1 Syawal di Indonesia tidak hanya terjadi tahun ini, tetapi sudah berlangsung bertahun-tahun.
"Salah seorang yang membuat perdebatan selalu panas dan keras adalah Thomas Djamaluddin. Thomas dikenal sangat keras membela metode rukyah dan mengecam metode hisab," ujar Saleh kepada JPNN.com, Senin (24/4).
Sebagai ilmuwan, Thomas dinilai sangat tidak bijak?, bahkan pada titik tertentu dia menggiring pada perdebatan yang menjurus pada perpecahan. Di tingkat akar rumput, hal ini sangat mencemaskan dan mengkhawatirkan.
Persoalan lantas meruncing lantaran unggahan Thomas Djamaluddin yang viral di media sosial ditanggapi pemilik akun atas nama AP Hasanuddin yang terang-terangan ingin menghabisi warga Muhammadiyah.
Dalam konteks pernyataan AP Hasanuddin yang akan menghalalkan darah warga Muhammadiyah, kata Saleh, Thomas juga terlibat, bahkan AP Hasanuddin dalam permohonan maafnya jelas menyatakan dia justru tersulut emosi karena perdebatan di kalangan netizen yang melibatkan Thomas.
"Dia membuat pernyataan tersebut sebagai bagian dari dukungannya pada Thomas," ucap mantan ketua PP Pemuda Muhammadiyah itu.
Saleh Partaonan Daulay meminta BRIN menjatuhkan sanksi terhadap ilmuwannya, Thomas Djamaluddin terkait kisruh penetapan 1 Syawal. Begini masalahnya.
- Pimpinan Komisi III Minta Polisi Tindak Perusuh Saat May Day di Semarang
- Minta Kepastian Hukum Bagi Buruh, Sahroni: Upah Dibayarkan, Jangan Ada Ijazah Ditahan
- Kunker ke Kepulauan Riau, BAM DPR Berjanji Serap Aspirasi Warga Rempang
- Ketua Komisi II DPR Sebut Kemandirian Fiskal Banten Tertinggi di Indonesia pada 2024
- Rempang Eco City Tak Masuk Daftar PSN Era Prabowo, Rieke Girang
- Momen KSAL Minta Tunggakan BBM TNI AL Rp 2,25 T ke Pertamina Diputihkan