Salim Segaf Kritik Rencana Penghapusan Premium dan Pertalite, Menohok
jpnn.com, JAKARTA - Katua Majelis Syura PKS Salim Segaf Al-Jufri mengkritisi rencana pemerintah menghapus bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan pertalite secara bertahap pada 2022.
Sebab, kata dia, langkah penghapusan premium dan pertalite memakai pendekatan bisnis tanpa memikirkan sisi konstitusi.
"BBM itu kebutuhan dasar energi seluruh rakyat. Kebutuhan dasar semestinya memakai logika konstitusi, bukan logika bisnis," kata Salim Segaf melalui keterangan persnya, Rabu (29/12).
Mantan Menteri Sosial itu menuturkan kebijakan penghapusan premium dan pertalite terkesan memaksa rakyat menjadi konsumen dan pemerintah sebagai juragan.
Terlebih lagi, rakyat tidak memiliki alternatif BBM murah lain setelah premium dan pertlite dihapus.
"Pemerintah sebagai juragan ingin mendapatkan keuntungan lebih demi menutupi ketidakmampuan mengelola keuangan negara," kata Salim Segaf.
Sebelumnya, Indonesia akan memasuki masa transisi energi.
Oleh karena itu, pemerintah mendorong penggunaan bensin RON 90 sebagai BBM ramah lingkungan.
Katua Majelis Syura PKS Salim Segaf Al-Jufri mengkritisi renaca penghapusan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan pertalite
- Semester I 2024: Pertamina Hulu Energi Catatkan Kinerja Cemerlang
- Cetak Instruktur Fitness, PKS Konsisten Membangun Gaya Hidup Sehat di Masyarakat
- Lewat PGTC 2024, Pertamina Siap Kolaborasi Hadapi Trilema Energi
- Pembekalan Teknologi Digital untuk Nasabah PNM Terus Digeber
- Hardiknas 2024: Pertamina Goes To Campus Siap Hadir di 15 Kampus, Catat Waktunya!
- Komitmen Atas Keterbukaan Informasi, Pertamina Raih 7 Penghargaan SPS Awards 2024