Salman Tidak Mampir

Oleh Dahlan Iskan

 Salman Tidak Mampir
Dahlan Iskan. Ilustrasi: Jawa Pos

Produksi minyaknya begitu besar. Mau dijual ke mana? Setelah Amerika tidak perlu impor minyak mentah lagi? Setelah Amerika kini menjadi produsen minyak/gas terbesar di dunia? Terutama setelah memukan teknologi shale gas? Yang bisa mengambil gas di sela-sela bebatuan di bawah tanah? Terutama di negara bagian miskin Alabama?

Tentu Arab Saudi tidak bisa membangun kilang sebanyak-banyaknya di dalam negeri, tetapi sangat bisa di negara lain. Terutama negara yang haus energi. Seperti Tiongkok, India, Pakistan dan Indonesia.

Itulah sebabnya Pangeran Mohammad bin Salman agresif. Ia putuskan cepat. Investasi kilang di Pakistan. Di Tiongkok. Dan mestinya di Indonesia.

Rasanya ia juga lagi merayu India. Karena itu Pangeran mampir ke India.

Padahal India lagi sewot berat dengan Pakistan. Sewot turunan. Sejak pemberontak Kashmir meledakkan bom. Minggu lalu. Menewaskan hampir 30 milisi pro-India.

India menuduh Pakistan di balik bom itu. Pakistan menyangkal berat.

Namun, India mau Pemilu. Bulan depan. Bom tadi bisa jadi jualan politik yang laris. Mengibarkan sentimen anti-Pakistan sangat digemari suara fanatik Hindu.

Saya tentu tidak tahu mengapa Pangeran tidak jadi mampir Jakarta. Pun seandainya tahu, untuk apa ditulis di sini. Dalam suasana seperti ini.

Pangeran MBS lagi berkiprah. Ia bikin jalur sutra misterius baru: Riyadh, Lahore, Beijing, Tehran. Jakarta di luarnya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News