Salon Anjing di Melbourne Laris Manis, Antrean Sampai Berbulan-bulan
"Saya bekerja sendirian saat [pembatasan] tahap 3. Saya benar-benar tidak melakukan kontak. Tidak melihat kami dan tidak mempertimbangkan kami [dalam situasi ini] benar-benar mengecewakan," katanya.
Andi mengatakan dia memiliki banyak persediaan pembersih tangan dan mengenakan masker dan sarung tangan saat merawat anjing di garasinya, yang memiliki sistem pintu ganda sehingga memungkinkan pemilik untuk menurunkan dan mengambil hewan peliharaan dari kejauhan.
Dalam daftar tunggunya sekarang ada 140 anjing, yang masing-masing dikenai biaya antara A$35 dan A$85 per sesi perawatan.
Pembayaran JobKeeper telah membantu selama pandemi, kata Andi, tetapi tidak menutupi kekurangan pendapatan yang hilang.
Andi mengatakan, dia tidak dapat mengakses skema dukungan pemerintah lainnya.
Salon keliling di wilayah Victoria juga masih tetap tutup, setelah Pemerintah Negara Bagian mengatakan bahwa mereka mencoba untuk "membatasi pergerakan orang di antara beberapa lokasi kerja untuk memperlambat penyebaran virus".
"Pemerintah Victoria telah berkonsultasi dengan sejumlah besar industri di seluruh negara bagian dalam menyusun roadmap (tahapan rencana pelonggaran pembatasan), dan kami akan terus berkonsultasi dengan mereka sambil bergerak menuju COVID-normal dengan cara yang aman," kata juru bicara Departemen Pekerjaan, Daerah dan Wilayah.
Artikel ini diproduksi oleh Hellena Souisa dari artikel ABC News
Beberapa salon anjing Melbourne mengatakan mereka telah dipesan hingga tahun depan setelah pelonggaran pembatasan COVID-19
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Dunia Hari Ini: 26 Tahun Hilang, Pria Aljazair Ini Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Tetangga
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara
- Tanggapan Mahasiswa Asing Soal Rencana Australia Membatasi Jumlah Mereka