Salvador Ramos

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Salvador Ramos
Sejumlah warga berkumpul di Ssgt Willie de Leon Civic Center, tempat murid-murid dibawa dari Robb Elementary School pascapenembakan, di Uvalde, Texas, Selasa (24/5/2022). ANTARA/REUTERS/Marco Bello/tm (REUTERS/MARCO BELLO)

Dengan tenang, dia mengunci pintu dari dalam dan memberondongkan senapan otomatisnya. 

Polisi datang terlambat dan mengepung ruang kelas itu. 

Ramos terkepung dan akhirnya tewas ditembak polisi.

Penembakan terhadap anak-anak sekolah oleh remaja broken home dan broken family di Amerika Serikat menjadi kejadian yang rutin. 

Hampir setiap tahun selalu ada kejadian mengerikan seperti itu. 

Kasus terbaru ini menjadi siklus penembakan massal sekolah yang belum dapat dihentikan di Amerika dan sudah berjalan hampir dua dekade. Ada 26 kasus tercatat tahun lalu.

Senjata api menjadi penyebab utama kematian anak-anak dan remaja Amerika pada 2020, menyalip kecelakaan mobil.

Tragedi SD Columbine 1999 menjadi salah satu yang terburuk. 

Penembakan yang dilakukan Salvador Ramos menewaskan 19 murid dan dua guru di SD negeri Robb, Uvalde, Texas, Amerika Serikat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News