Sambil Berbisik, Mami itu Menawarkan Rp 700 Ribu untuk Perempuan 18 Tahun

Sambil Berbisik, Mami itu Menawarkan Rp 700 Ribu untuk Perempuan 18 Tahun
Sambil Berbisik, Mami itu Menawarkan Rp 700 Ribu untuk Perempuan 18 Tahun

Sebelum gadis-gadis itu datang, pintu ruko ditutup setengah, membuat kami tak terlihat dari luar ruko. Belum begitu lama menunggu, mereka pun muncul. Keduanya masih terlihat sangat muda. Dia mengaku dari daerah yang sama di Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu. 

Gadis pertama mengenalkan diri dengan nama Bunga, mengaku berusia 18 tahun. Dia mengenakan rok pendek warna biru, lebar dan bergelombang. Taksiran penulis, usianya belum genap 18 tahun. Mungkin baru 15 tahun. Sebab parasnya begitu mungil. Tingginya kira-kira hanya 150 sentimeter.

ABG kedua secara fisik tak jauh berbeda dengan Bunga. Mengaku bernama Feby, berumur 19 tahun. Sama seperti Bunga, usia Feny ditaksir belum 19 tahun. 

“Kami tinggal satu kampung di Putussibau, baru dua hari di sini,” tutur gadis yang memakai eyeshadow silver itu. 

Feby bercerita, mereka berdua diajak seorang teman yang juga tinggal sekampung dengan mereka yang lebih dulu bekerja di Rangge Sentap. “Sekarang dia lagi pulang kampung Bang tidak ada di sini,” katanya saat ditanyai keberadaan teman yang membawa mereka itu.

Meski mengaku baru bekerja di sana, sedikit pun mereka tidak memperlihatkan kecanggungan. Bahkan masing-masing dari mereka tak segan memesan sebotol bir hitam dan sebungkus rokok. Lantas bernyanyi tanpa beban untuk menghibur kami. Dari perbincangan dengan Feby diketahui gadis itu sempat sekolah di salah satu SMP di Kota Pontianak.

“Begitu lulus pernah kerja di kampung, tapi tidak lama, akhirnya memutuskan kerja di sini,” ujarnya sambil menghembuskan asap rokok.

Setelah beberapa jam bercakap-cakap sambil karaoke, sang Mami muncul dan menawarkan harga. Setengah berbisik dia berkata, harga masing-masing gadis Rp 700 ribu untuk main di tempat. Jika ingin dibawa keluar atau dibawa ke hotel harganya naik jadi Rp 1,3 juta per gadis. “Harga masih bisa nego dikit Bang, soalnya ini barang baru jadi harga segitu udah murah lah,” katanya merayu. 

PULUHAN kafe remang-remang di kawasan Pasar Rangge Sentap merupakan kompleks lokalisasi terbesar di Kota Ketapang, Kalimantan Barat. Meski jelas

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News