Sambut Imlek, Ini Pesan Bu Mega untuk Warga Tionghoa
jpnn.com - JAKARTA - Warga Tionghoa di Indonesia sejak era Presiden Abdurrahman Wahid pada tahun 2000 secara terbuka merayakan imlek atau tahun baru penanggalan berdasarkan peredaran bulan.
Sebelumnya, selama pemerintahan Orde Baru, warga Tionghoa dilarang merayakan imlek di depan umum. Presiden RI kelima yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri pun punya penilaian tersendiri soal imlek.
Secara tersirat, Megawati menganggap imlek sudah bukan lagi sekadar budaya etnis Tionghoa. Menurutnya, imlek justru menjadi salah satu perekat bagi keanekaragaman di Indonesia.
"Peringatan imlek menjadi bagian dari jembatan persaudaraan seluruh warga bangsa dan cerminan bagaimana prinsip kebangsaan sungguh merasuk dalam sanubari rakyat,” ujar Megawati sebagaimana dikutip dari siaran pers DPP PDIP, Senin (8/1).
Menurutnya, perayaan imlek juga menjadi salah satu bukti bahwa Indonesia bisa bersatu dalam kebhinnekaan. “Imlek menjadi fundamen yang kokoh bagaimana persatuan Indonesia hadir dengan seluruh keanekaragaman yang ada," lanjutnya.
Sedangkan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menambahkan, Megawati telah mencanangkan tonggak penting bagi perayaan imlek. Sebab, di era Megawati menjadi presiden pula maka imlek pertama kali ditetapkan sebagai hari libur nasional.
“Dengan demikian imlek menjadi bagian hari besar yang dihormati bersama lengkap dengan seluruh tradisi kebudayaannya. Hal ini tidak terlepas dari kepeloporan Gus Dur dan Megawati Soekarnoputri," tutur Hasto.
Sedangkan kini di era Presiden Joko Widodo, kata Hasto, imlek menjadi salah satu momentum untuk mempercepat berbagai kerja untuk menghadapi persoalan yang ada.
JAKARTA - Warga Tionghoa di Indonesia sejak era Presiden Abdurrahman Wahid pada tahun 2000 secara terbuka merayakan imlek atau tahun baru penanggalan
- Besok, Presiden Jokowi akan Serahkan 10.323 Sertifikat Tanah Elektronik di Banyuwangi
- Bea Cukai Jalin Komunikasi dengan Perusahaan Penerima Fasilitas di 3 Wilayah Ini
- Pemprov Jateng Terima 55 Ribu Usulan Program dalam Musrenbang 2024
- Tutup MTQ ke-30 Tingkat Provinsi, Penjabat Gubernur Jateng Tergetkan Raih Lima Besar di Tingkat Nasional
- Ahmad Sahroni Dukung Pembangunan Lapas di Babel Guna Mengatasi Over Kapasitas
- HBP ke-60, Ini Terobosan yang Diinginkan Menkumham