Sambut Paus Fransiskus, Presiden Kazakhstan Banggakan Kehidupan Beragama di Negaranya

Sambut Paus Fransiskus, Presiden Kazakhstan Banggakan Kehidupan Beragama di Negaranya
Paus Fransiskus. Foto: Reuters

Sejak didirikan pada 2003, forum internasional tersebut telah menjadi contoh yang baik tentang bagaimana orang berkumpul menjadi satu, terlepas dari perbedaan mereka.

“Saya sangat percaya bahwa hanya dialog, persaudaraan manusia, dan rasa hormat yang akan memungkinkan koeksistensi dan toleransi. Dalam hal ini, saya sangat menghargai keterlibatan luar biasa dan dukungan tak ternilai yang diberikan Takhta Suci kepada penyelenggaraan kongres,” kata Tokayev.

Ketika berbicara kepada para peserta acara tersebut, Paus Fransiskus menyatakan kepuasannya berkunjung ke Kazakhstan yang dia anggap sebagai peziarahan damai untuk mencari dialog dan persatuan.

“Seperti kata pepatah lokal, awal dari kesuksesan adalah persatuan. Ini tentu penting di mana-mana, tetapi terutama di sini. Ada hampir seratus lima puluh kelompok etnis dan lebih dari delapan puluh bahasa di negara ini. Ini adalah orang-orang dengan sejarah, budaya, dan tradisi agama yang berbeda, yang bersama-sama membentuk simfoni yang luar biasa dan menjadikan Kazakhstan sebagai laboratorium unik multietnis, multikultural, dan multi-pengakuan,” kata Paus.

Fransiskus juga memuji keputusan Tokayev untuk menghapuskan hukuman mati di Kazakhstan. Menurut dia, hal itu merupakan penegasan nilai kehidupan manusia atas nama hak untuk berharap, bagi setiap manusia.

Paus menyerukan peningkatan upaya diplomatik untuk mempromosikan dialog, yang diperlukan di tengah ketegangan geopolitik saat ini.

“Saatnya belajar untuk tidak memperburuk permusuhan dan berhenti memperkuat blok lawan. Kita membutuhkan pemimpin yang di tingkat internasional dapat mempromosikan saling pengertian dan dialog antar masyarakat, dan menghidupkan kembali “semangat Helsinki”—aspirasi untuk memperkuat multilateralisme, membangun dunia yang lebih stabil dan damai, merawat generasi baru. Ini membutuhkan pengertian, kesabaran, dan dialog dengan semua orang,” tutur pemimpin Gereja Katolik itu.

Lebih lanjut, Paus menyampaikan penghargaan atas upaya Kazakhstan di bidang perlucutan senjata dan non-proliferasi senjata nuklir, dekarbonisasi ekonomi, dan investasi dalam sumber energi terbarukan.

Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev menyambut kunjungan Paus Fransiskus ke negara pecahan Uni Soviet tersebut

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News