Sampah Gelas Air Mineral Ancam Laut Indonesia, Peneliti Beber Fakta Ini

Sampah Gelas Air Mineral Ancam Laut Indonesia, Peneliti Beber Fakta Ini
Ilustrasi sampah plastik. Foto : KLHK

jpnn.com, JAKARTA - Peneliti Net Zero Waste Management Consortium Ahmad Safrudin ikut prihatin melihat gunungan sampah plastik gelas air mineral di Pantai Pengandaran, Jawa Barat.

Adapun video gunungan sampah plastik di kawasan wisata ikonik tersebut beredar dan sempat viral di media sosial.

"Video tersebut bukti kasat mata bahwa salah satu ancaman terbesar bagi lingkungan perairan laut di Indonesia, justru dari sampah plastik produk konsumsi yang kemasannya kecil dan notabene sering dipandang remeh oleh banyak kalangan," kata Ahmad Safrudin, dalam keterangannya, Rabu (24/1).

Menurut Ahmad, sampah gelas air mineral tidak hanya mencekik kawasan pantai, tetapi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di sejumlah kota, seperti Jakarta, Surabaya, Medan, Makassar, Bali, dan Samarinda.

Berdasarkan audit investigatif Net Zero dan Litbang Kompas pada November 2023, sampah gelas air mineral berbagai merek dan sampah plastik kresek, serta bungkus mi instan paling banyak menumpuk di TPA.

"Riset kami digelar serempak di enam kota pada 2022 dan mendapat rekomendasi dari Kementerian Lingkungan Hidup," katanya.

Bentuknya audit investigasi sampah plastik produk konsumen, dengan kegiatan riset mencakup pengumpulan, pemilahan dan identifikasi sampah di 17 sampel Tempat Pembuangan Sementara (TPS) dan TPA di setiap kota.

"Dari riset tersebut, tim peneliti Net Zero berhasil mengidentifikasi 1.930.495 buah sampah plastik yang terbagi dalam 635 varian sampah produk konsumen dari berbagai merek," tuturnya.

Peneliti Ahmad Safrudin ikut prihatin melihat gunungan sampah plastik gelas air mineral di laut Indonedsia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News