Sampoerna Academy: Pentingnya Sinergi Guru, Orang Tua dan Siswa Selama Belajar Virtual

Sampoerna Academy: Pentingnya Sinergi Guru, Orang Tua dan Siswa Selama Belajar Virtual
Sampoerna Academy berbagi kiat supaya orang tua mengenali gaya belajar anak. Foto dok Sampoerna Academy

jpnn.com, JAKARTA - Sampoerna Academy sebagai sekolah pelopor metode STEAM di Indonesia menekankan pentingnya sinergi guru, anak dan peranan orang tua dalam menemukan gaya belajar anak untuk mengoptimalkan keberhasilannya.

Kali ini, Sampoerna Academy berkolaborasi dengan Gisella Anastasia, untuk meningkatkan kesadaran para orang tua di Indonesia akan pentingnya kolaborasi mereka dengan sekolah melalui guru untuk menghadirkan kegiatan belajar mengajar yang menarik bagi anak usia sekolah dasar.

Hal ini terutama karena selama masa pandemi, proses belajar mengajar dilakukan secara virtual di rumah (virtual schooling).

Melalui konten digital yang dibuat bersama Gisel dan sang buah hatinya Gempi, Sampoerna Academy ingin mengajak lebih banyak orang tua untuk mengenal gaya belajar sang anak sehingga kegiatan belajar mengajar sehari-hari dapat dilakukan dengan lebih efektif.

“Kami percaya setiap anak unik dan membutuhkan pendekatan yang berbeda satu dengan lainnya. Kami selalu berkomitmen agar masing-masing anak mendapatkan pengajaran yang optimal. Untuk itu, kami ingin mengajak lebih banyak orang tua untuk dapat memahami pentingnya sinergi ini agar mereka dapat berpartisipasi aktif, terutama dalam masa virtual schooling," ujar Dr. Mustafa Guvercin selaku School Director of Sampoerna Academy.

Penerapan metode STEAM yang terus dilaksanakan selama virtual schooling oleh Sampoerna Academy menunjukan hasil yang positif. Selama kurang lebih dua bulan diselenggarakannya virtual schooling, tingkat kehadiran siswa terjaga dengan efektif yang ditunjukan dengan persentase tingkat kehadiran sebesar 88,87%.

Selain itu para siswa pun terus terlibat secara aktif melalui  berbagai tugas yang diberikan dengan tingkat penyelesaian tugas sebesar 99,3%. Keseluruhan kegiatan belajar mengajar ini pun dinilai efektif oleh para orang tua; 97% orang tua merasa puas dengan kegiatan belajar mengajar anaknya. Tingkat persetujuan belajar dari para orang tua pun mencapai angka 81%.

“Ada banyak gaya belajar anak, mulai dari gaya belajar auditori, visual, hingga kinestetik. Dengan memahami gaya belajar spesifik dari sang anak, akan memudahkan kita untuk mendukung mereka menerima dan menangkap pelajaran. Apalagi di masa virtual schooling, dimana orang tua menjadi pendamping dan jembatan antara guru dan murid selama masa pengajaran," tutur Psikolog Jovita Maria Ferliana .

Sampoerna Academy meningkatkan kesadaran para orang tua di Indonesia akan pentingnya kolaborasi mereka dengan sekolah melalui guru untuk menghadirkan kegiatan belajar mengajar yang menarik bagi anak usia sekolah dasar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News