Samsung Temukan Pabrik Pemasoknya Pekerjakan Anak

jpnn.com - Perusahaan elektronik asal Korea Selatan, Samsung mengaku menemukan bukti bahwa adanya anak-anak yang dipekerjakan di pabrik pemasoknya di China, Dongguan Shinyang Electronics.
Hal itu terungkap dalam sebuah penyelidikan yang dilakukan oleh Samsung menyusul adanya laporan dari sebuah kelompok kampanye, China Labor Watch yang menyebut bahwa perusahaan tersebut mempekerjakan anak-anak.
Dikabarkan BBC pada Senin (14/7), perusahaan Korea Selatan itu menangguhkan sementara bisnis dengan pemasoknya menyusul penyelidikan lebih lanjut yang dilakukan.
"Bila penyelidikan menemukan bahwa pemasok memang mempekerjakan anak secara ilegal, Samsung akan secara permanen menghentikan bisnis dengan pemasok, sesuai dengan kebijakan tidak mentoleransi pekerja anak," kata Samsung dalam sebuah pernyataan.
Pernyataan itu juga menyebutkan, bila dalam penyelidikan terbukti adanya pekerja anak, maka pemerintah China juga akan terlibat dalam masalah.
"Lebih lanjut samsung akan memperkuat proses perekrutan bukan hanya pada fasilitas produksinya tapi juga pada pemasoknya untuk mencegah kasus serupa muncul," sambung pernyataan itu.
Diketahui, Samsung telah melakukan audit dengan Dongguan Shinyang Electronics sejak tahun 2013. Selama itu, tidak ditemukan kasus pekerja anak.
Namun dari bukti-bukti yang ditunjukkan oleh China Labor Watch, ditemukan bahwa perusahaan itu melakukan perekrutan ilegal terhadap pekerja anak pada tanggal 29 Juni lalu.
Perusahaan elektronik asal Korea Selatan, Samsung mengaku menemukan bukti bahwa adanya anak-anak yang dipekerjakan di pabrik pemasoknya di China,
- Gerak Cepat, Telkomsel Pulihkan Layanan Jaringan Internet saat Listrik Mati di Bali
- Wikipedia Berencana Memanfaatkan AI Untuk Memudahkan Editor dan Moderator
- Mark Zuckerberg Mengumumkan Pencapaian Jumlah Pengguna WhatsApp
- DTI-CX 2025 Sebagai Upaya Indonesia Menuju Masa Depan Digital
- Lewat Aplikasi Ini, Perjalanan Dinas Bisa Lebih Terstruktur dan Transparan
- Huawei Mate XT, Ponsel Lipat Tiga Pertama di Indonesia, Sebegini Harganya