Sandhy Sandoro, Dulu Ngamen Kini Boyong Tiga Penghargaan

Sandhy Sandoro, Dulu Ngamen Kini Boyong Tiga Penghargaan
Sandhy Sondoro. Foto: Fedrik Tarigan/Jawa Pos
RABU (6/7) menjadi hari bersejarah bagi Sandhy Sondoro. Setelah lebih dari setahun berkarir di industri musik tanah air, kehadirannya akhirnya mendapat apresiasi. Dalam ajang Anugerah Musik Indonesia (AMI) 2011, dia memboyong tiga penghargaan sekaligus. Album Jazz Terbaik, Artis Solo Pria Terbaik, dan Pendatang Terbaru Terbaik.

”Saya hanya melihat, masuk nominasi atau nggak. Masuk nominasi saja saya senang banget. Nggak ada ekspektasi banyak. Masuk (nominasi) ya sudah, nggak masuk ya sudah. Tapi ternyata menang. Perasaannya pasti senang lah, bangga. Piala ini buat orangtua saya,” tuturnya di Central Park, Jakarta Barat.

Penghargaan tersebut memang bukan yang pertama baginya. Sebelumnya, dia menyabet penghargaan New Wave Song 2009 di Latvia, sebuah negara di Eropa Utara. Penyanyi berusia 37 tahun itu memang lebih dulu bermusik di Eropa ketimbang di Indonesia.

Dia menjadi pengamen di jalanan kota Berlin, Jerman sebelum akhirnya masuk dapur rekaman. Album perdananya bertajuk Why Don’t We yang dirilis pada 25 April 2008, disambut positif penikmat musik di Jerman dan negara-negara Eropa lainnya. Tetapi diakui bangsa sendiri lewat penghargaan musik AMI 2011 tetap menjadi kebanggaan baginya. (ash)


RABU (6/7) menjadi hari bersejarah bagi Sandhy Sondoro. Setelah lebih dari setahun berkarir di industri musik tanah air, kehadirannya akhirnya mendapat


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News