Sandiaga Uno Sebut Moratorium Pengiriman TKI tak Tepat

Sandiaga Uno Sebut Moratorium Pengiriman TKI tak Tepat
Sandiaga Uno Sebut Moratorium Pengiriman TKI tak Tepat

jpnn.com - JAKARTA - Ide calon presiden Joko Widodo melakukan moratorium pengiriman Tenaga Kerja Indonesia, saat debat capres ketiga, Minggu (22/6) malam dinilai tidak tepat.

Pengusaha Sandiaga Uno, mengatakan, moratorium hanya akan menyengsarakan masyarakat yang tak memiliki kesempatan bekerja di tanah air akibat sempitnya lapangan pekerjaan. "Pengiriman TKI tidak bisa dimoratorium," kata Sandiaga dalam keterangannya, Selasa (24/6).

Karenanya, ia menilai peningkatan sumber daya manusia sebagai upaya perlindungan TKI lebih tepat dilakukan. Selain itu, kata dia, pendidikan dan pelatihan yang diberikan akan membuat TKI memiliki daya saing, tidak hanya lagi menjadi pekerja kasar melainkan dapat menduduki jabatan penting di mancanegara. "SDM harus ditraining, ditingkatkan nilai tambahnya agar naik kelas. Jadi nggak cuma jadi level terbawah, tapi meningkat terus," kata dia.

Pada bagian lain, Sandiaga menyebut capres Prabowo Subianto tak hanya sekedar bicara semata terkait perlindungan terhadap TKI di luar negeri. Menurutnya, ini sudah dibuktikan bekas Danjen Kopassus, itu ketika membantu TKI asal Atambua, Nusa Tenggara Timur, Wilfrida Soik, terbebas dari hukuman mati. "Itu menjadi salah satu contoh perhatiannya (Prabowo),” ungkap Sandiaga.

Seperti diketahui, Prabowo beberapa kali datang ke Malaysia untuk mengikuti proses hukum Wilfrida. Selain mendampingi Prabowo juga membantu advokasi Wilfrida. (boy/jpnn)

JAKARTA - Ide calon presiden Joko Widodo melakukan moratorium pengiriman Tenaga Kerja Indonesia, saat debat capres ketiga, Minggu (22/6) malam dinilai


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News